Pupus sudah harapan tunggal putri kelahiran Ngawi, Mutiara Ayu Puspitasari, untuk menjadi yang terbaik di sektor perorangan tunggal putri U-19 dan Dewasa. Pemain lulusan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis yang masih di level pemula itu harus menelan pil pahit.

Pada laga babak pertama Liga PB Djarum 2020, Mutiara dikalahkan seniornya Aisha Galuh Maheswari dalam duel panjang tiga game. Berhasil merebut game pertama dengan angka cukup jauh 21-13. Justru di dua game akhirnya, Mutiara kalah dengan angka, 18-21 dan 15-21.

"Sebenarnya di game pertama sudah bagus mainnya. Justru dua game akhir malah kendor dan merubah pola mainnya malah tadi lawan lebih percaya diri. Kalau pertandingan baru kali pertama jumpa dengan dia," kata Mutiara.

Walau kalah dari seniornya itu, Mutiara tetap memuji penampilan seniornya itu.

"Galuh itu berpostur tubuh lebih besar dari saya. Tipikalnya menyerang dan bolanya itu susah, dia juga orangnya ulet. Bola ke mana pun dikejarnya. Dia itu mau memaksa sih," ucapnya.

Dengan kekalahan itu, Mutiara mengaku masih banyak yang harus dibenahi ke depannya. Ia berharap jika tahun 2021 turnamen bulutangkis kembali berjalan, bisa menghasilkan prestasi baik di Indonesia maupun kancah international.

"Yang perlu diperbaiki itu dari servis, pengambilan bola depan dan mau lebih fokus lagi ke depannya soal banyak buang poin. Kalau memang tahun depan sudah berjalan pertandingan, pastinya mau latihan lebih maksimal biar juaranya lebih banyak dan juga bisa bawa nama Indonesia di kancah international," tutup Mutiara.