Ghaida Nurul Ghaniyu sukses menjadi juara di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2016 di nomor tunggal taruna putri. Atlet yang lahir di Bandung, 5 September 1998 ini berhasil menjadi juara setelah mengalahkan rekan satu timnya, Wulan Cahya Utami Suko Putri.
Di babak final yang digelar pada Sabtu (10/12) pagi, Ghaida berhasil menang dengan dua game langsung 21-18 dan 21-12.
“Selama pertandingan saya berusaha untuk tetap fokus, dan tidak mau memikirkan hal-hal lainnya. Dan dari sana perlahan saya bisa mulai mengendalikan permainan,” ujar Ghaida usai laga.
“Kami berdua juga berlatih sama-sama, tapi memang baru kali ini jadi lawan di pertandingan. Jadi kami sebenarnya sudah tahu karakter permainan masing-masing, intinya saya juga tidak mau kalah juga,” tambahnya.
Di Kejurnas PBSI 2015 lalu, Ghaida terhenti di semifinal. Ia pun akhirnya bisa membayar hal ini dengan menjadi juara kali ini. “Alhamdulillah bisa juara,” tuturnya.
Diunggulkan ditempat pertama, Ghaida yang merupakan lulusan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2011 ini mengaku bahwa ini menjadi awal baginya untuk bisa berprestasi di tingkat yang lebih tinggi.
“Saya bersyukur dengan gelar juara ini, tetapi saya tidak mau cepat puas. Saya ingin bisa mengukir prestasi yang lebih tinggi, perjalanan dan perjuangan masih panjang. Rintangan juga pasti banyak, dan saya akan terus berusaha untuk evaluasi agar penampilan saya bisa lebih bagus dan semoga nanti saya bisa go international,” pungkasnya.
Ini menjadi gelar pertama untuk kontingen Jawa Tengah di Kejurnas kali ini setelah wakil di nomor ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus puas jadi runner up. Rehan/Fadia dipaksa mengakui keunggulan unggulan tiga asal DKI Jakarta, Yeremia Erich Yotje Yacob Rambitan/Winny Oktavina Kandow dengan 15-21, 21-19 dan 14-21. (RI)