Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN NASIONAL > [Djarum Superliga Badminton 2013] Serba Serbi Djarum Superliga Badminton 2013
09 Februari 2013
[Djarum Superliga Badminton 2013] Serba Serbi Djarum Superliga Badminton 2013
 
 

Di salah satu sudut DBL Arena, ada seorang berada dibalik booth lengkap dengan mesin. Ia tampak membolak balik raket dan memasangkan senar. Pria itu bernama Robi, ia memang memasangkan senar pada raket selama kejuaraan Djarum Superliga Badminton 2013.

Ia mengakui sejak hari Minggu (3/2) lalu, sudah kurang lebih 100 raket yang ia pasangi senar. Ia berujar ini jauh dibawah jumlah raket yang biasa ia pasangi senar di ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) yang pada tahun lalu memang di co sponsori oleh Flypower, tempat ia bekerja.

"Disini sih ngga sebanayak kalo sirnas, paling cuma 20an atau 23an perhari," ujarnya.

Robi pun menceritakan cukup panjang lebar mengenai raket dan senar. Ia mengakui pemain-pemain Jepang memiliki raket yang memiliki tarikan paling ringan, hanya 27 pon atau sekitar 13,5kg. Sementara Taufik Hidayat yang memang bertipe main menyerang memiliki tarikan 33 pon ato sekitar 16,5kg.

"Pemain Jepang biasanya lebih defend, jadi dia memang raketnya agak kendor. Kalo Taufik memang dia senang smash kan, jadi tarikannya paling kencang diantara yang lainnya, rata-rata kalo pemain Indonesia itu tarikannya 30 atau 32, mirip sama pemain Malaysia," lanjutnya.

Alat pemasang raket sendiri ada dua jenis, yakni manual dan bermesin. Tentu yang memiliki mesin lebih cepat bisa membantu mengencangkan raket. Robi menjelaskan jika ia menggunakan mesin manual, ia akan membutuhkan waktu 10 menit hanya untuk menarik senar, diluar merajut senar.

"Kalau pake yang otomatis ini, paling cuma 7 menit," tuturnya. (IR)