Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN NASIONAL > Memoar Djarum Superliga Badminton 2013
13 Februari 2013
Memoar Djarum Superliga Badminton 2013
 
 

Djarum Superliga Badminton telah digelar untuk kali ketiga. Tahun ini kota Surabaya kembali mendapat jatah untuk bisa menjadi tuan rumah salah satu event terbesar bulutangkis di tanah air ini. Tujuh klub papan atas bergabung, lima klub dari negara lain pun turut serta dalam perebutan gelar bergengsi Djarum Superliga kali ini.

Acara ini pun tentu masuk kategori sukses. Penyelenggaraan yang meriah, ribuan penonton yang datang silih berganti ke DBL Arena, Surabaya tentu menjadi salah satu indikator kesuksesan acara ini. Belum lagi mereka yang menyaksikan melalui live streaming yang rata-rata diakses sebanyak 15.000 penonton setiap harinya, bahkan membludak saat laga final tak lagi live di televisi.

Indonesia memang dikenal sebagai negerinya bulutangkis. Para atlet yang berasal dari luar Indonesia pun menyukai bagaimana suporter tanah air menyemangati timnya. Hal ini diakui menjadi salah satu faktor x yang membuat Bellaetrix Manuputty dan Chen Tien Chou bisa memenangkan laga penentuan di partai puncak.

"Dukungan penonton sangat membantu saya, jadi di lapangan saya tidak mau menyerah begitu saja," ujar Bellaetrix setelah Jaya Raya Jakarta dinobatkan sebagai juara Djarum Superliga Badminton 2013.

Hal serupa pun diungkapkan oleh Chen. Ia yang membela PB Musica Champion dan juga menjadi penentu kemenangan klub yang cukup bertabur bintang itu, menuturkan bahkan saat bertanding ia merasa seperti orang Indonesia.

"Saya berterima kasih, berkat dukungan mereka saya pun bisa menang. Saya senang bermain disini, penontonnya meriah, bahkan tadi saya merasa seperti orang Indonesia," tutur pemuda kelahiran tahun 1990 itu.

Ketatnya pertarungan pun sudah jelas disuguhkan ajang yang menggelontorkan hadiah total Rp 1,6 miliar ini. Hampir semua laga berlangsung ketat, bahkan sejak hari pertama sampai hari keenam, pertandingan baru usai jelang tengah malam. Klub yang lolos pun hampir tidak ada yang menang dengan skor telak 5-0.

Bahkan laga final di kedua sektor ini seperti drama yang berakhir dengan happy ending bagi sang protagonis. Seperti di final putri, Jaya Raya Jakarta melawan Unisys Badminton Club. Tertinggal 0-2, mereka bisa bangkit untuk menjadi juara dengan menang 3-2. Dengan kemenangan dramatis. Skenario lima partai kembali berulang di partai final putra, hampir saja PB Musica Champion yang sudah unggul 2-0 dari Malaysia Tigers berhasil disamai kedudukannya menjadi 2-2. Namun lagi-lagi seakan seperti drama, sang tuan rumah yang mendapat dukungan penuh, berhasil memenangkan laga terakhir dengan menang 3-2.


Djarum Superliga Badminton memang memiliki peningkatan sejak dilakukan pertama kali tahun 2007 lalu. Dulu hanya klub lokal yang terlibat, di tahun 2011 mulai atlet asing bergabung untuk memperkuat klub-klub lokal bahkan di tahun 2013, lima klub asing turut serta. Yoppy Rosimin, selaku direktur Superliga kali ini, mengutarakan bahwa tahun 2014 akan kembali digelar superliga. Namun, tentu dengan kualitias yang sama atau bahkan lebih.

"Untuk mengundang klub dari negeri lain, tentu kami tidak menutup kemungkinan, Thailand memiliki klub bagus, kami akan berusaha untuk mendatangkan klub Eropa. Dan berharap semoga akan lebih banyak pemain top dunia yang ikut serta," tuturnya di konferensi pers usai laga Djarum Superliga Badminton 2013 usai pada Sabtu (10/2) lalu.

Akan ada kejutan apa di superliga tahun depan? (IR)