Surabaya - Dibalik atlet yang sukses pasti ada pelatih yang handal, keberhasilan PB Djarum dalam meraih lima dari enam gelar juara Tunggal Dewasa Putri Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) pun tak luput dari tangan dingin pelatih Tunggal Dewasa Putri, Rusmanto Djoko Semaun. Mas Maun, begitulah ia akrab disapa bukan orang baru di PB Djarum. Dalam kesempatan kali ini, PB Djarum berkesempatan untuk mewawancara Pelatih yang telah di anugerahi dua putra dan satu putrid ini.
PB Djarum : Halo apa kabar?Rusmanto Djoko Semaun : Baik
PB Djarum : Bagaimana Anda mengawali karier anda?Rusmanto Djoko Semaun : Saya bergabung bersama PB Djarum tahun 1989 sebagai atlet tunggal putra, setelah sebelumnya saya berlatih di Boyolali, pindah ke PB Djarum karena kedua kakak saya pun telah bergabung sebelumnya. Saya pun memulai karier dari pemula, remaja hingga taruna, dan sering menjadi juara di kejuaraan-kejuaraan yang ada, mungkin setingkat Sirnas saat ini. Karena sering berprestasi akhirnya di usia saya yang ke 15, saya berhasil masuk Pelatnas saat saya masih kelas 3 SMP, dan saya bertahan dua tahun di Pelatnas Pratama.
PB Djarum : Lalu bagaimana akhirnya malah lebih memilih untuk menjadi pelatih?Rusmanto Djoko Semaun : Saya mengawali karier kepelatihan saat saya memutuskan untuk berhenti bermain di usia saya yang ke 21, memang saat itu saya masih mudah, tapi saya merasa bahwa karier saya sebagai atlet tidak terlalu bagus, saya sempat masuk Pelatnas tetapi prestasi saya mandeg di dunia internasional, dan akhirnya saya pun memutuskan untuk melatih.
PB Djarum : Saat memulai karier kepelatihan, apakah Anda memang spesialis pelatih tunggal putri?Rusmanto Djoko Semaun : Saya belum lama melatih tunggal putri, baru awal tahun ini saya di daulat untuk melatih tunggal putri, selama ini saya biasanya melatih tunggal putra.
PB Djarum : Melatih putra dan putri, bagaimana tingkat kesulitannya?Rusmanto Djoko Semaun : saya termasuk pelatih yang keras untuk putra, jadi saat pindah ke putrid saya juga harus beradaptasi karena putri kan biasanya lebih sensitif, tak jarang juga anak didik saya suka menangis saat latihan.
PB Djarum : Kira-kira siapa yang masih sering menangis hingga saat ini?Rusmanto Djoko Semaun : Untuk dewasa, Febby sama Ana itu atlet paling sering kali nangis kalo saya suruh latihan, saya tidak tanggung-tanggung untuk memberikan sanksi jika misalnya mereka melakukan kecurangan saat latihan, apalagi misalnya saat lari ke Colo atau ke Kaliyitno, misalnya saat saya minta untuk lari tanpa berhenti terus mereka tiba-tiba jalan, saya akan meminta mereka untuk mengulang latihan itu.
PB Djarum : Apa rahasia kesuksesan Anda membawa anak didik Anda untuk menjadi juara, baru satu gelar Sirnas yang lepas dari tangan PB Djarum? Dan akhirnya membawa Rosaria untuk juara di Indonesia Challenge ini?Rusmanto Djoko Semaun : Iya kuncinya saya selalu ingin menerapkan disiplin latihan di setiap masing-masing anak didik saya, karena disiplin, rajin dan kerja keras adalah kunci kesuksesan bagi seorang atlet.
PB Djarum : Menegakkan disiplin mustahil tanpa adanya hukuman bagi pelanggar, apakah Anda memberikan hukuman?Rusmanto Djoko Semauh : hukuman pasti ada bagi setiap pelanggar, itu sudah pasti.
PB Djarum : Apa sebenarnya yang paling Anda inginkan dengan menjadi seorang pelatih?Rusmanto Djoko Semaun : yang pasti saya ingin terus mencetak atlet-atlet handal dan berprestasi, dan suatu saat anak didik saya pun harus bisa banya berprestasi di dunia internasional.
PB Djarum : Terima kasih atas waktunya, semoga terus sukses mencetak atlet-atlet handal Indonesia.Rusmanto Djoko Semaun : Amin, sama-sama.