Berikut bincang-bincang tim jurnalis PB Djarum (PB) di suatu malam yang cerah, beberapa hari setelah penyandang ranking 4 nasional ini (AK), menyabet gelar juara pertama KLRC (Kuala Lumpur Racket Club), New Zealand Open 2007 :
PB Djarum: Bagaimana cerita di balik kesuksesan Andre di Indonesia Open, dengan masuk perempat final?
Andre Kurniawan T. : Ini merupakan sebuah kejutan, juga buat saya. Saya tidak memiliki target sejauh itu. Dan yang saya persiapkan adalah latihan keras. Kemudian saat bertanding, saya berusaha bermain dengan lepas saja.
PB Djarum : Tidak ada target sejauh itu... apakah sudah pesimis sebelum bertanding?
Andre Kurniawan T. : Bukan pesimis. Saya sadar bagaimana lawan-lawan yang saya hadapi. Mereka rata-rata sudah tingkat senior, dan saya baru mau mengarah ke sana. Pengalaman bertanding mereka pun jauh lebih banyak. Hal ini membuat mental bertanding mereka jauh lebih baik. Oleh karena itu, saya menghadapi mereka semua dengah semaksimal kemampuan saya. Dan saya bermain se-rileks mungkin. Karena itu yang membantu konsentrasi saya menghadapi bola-bola lawan.
PB Djarum: Siapa lawan yang paling berat?
Andre Kurniawan T. : Banyak sih. Ada Wong Choong Hann, dari Malaysia, dan Kenneth Jonassen dari Denmark, yang saya lihat cukup berat.
PB Djarum : Apa ada kendala saat Indonesia Open kemarin?
Andre Kurniawan T. : Ya, terutama lapangan. Angin yang berasal dari AC agak mengganggu.
PB Djarum: Mungkin ada kiat khusus agar dapat bertanding optimal?
Andre Kurniawan T. : Jangan terlalu memandang lawan lebih tinggi dari pada kita. Karena lawan harus kita kalahkan. Harus mau membuang target (pribadi), karena hal itu dapat menjadi beban. Kalau saya sih begitu. Jadi saya lebih bisa bermain lepas. Konsentrasi. Dan biasanya malam sebelum pertandingan saya akan memperhatikan kembali bagaimana kira-kira strategi dan teknik permainan lawan. Kita sudah harus mulai pikirkan bagaimana kita akan menghadapinya. Dan terakhir, jangan lupa berdoa.
PB Djarum : Bagaimana strategi Andre sendiri?
Andre Kurniawan T. : Defence. Kemudian menyerang. Tapi saya sendiri lebih senang dengan tempo permainan yang menyerang.
PB Djarum : Oh ya, Andre juga habis mengikuti Grand Prix di Selandia Baru, ya?
Andre Kurniawan T. : Iya. Dan kebetulan saya jadi juara pertama Tunggal Putra.
PB Djarum : Di final ketemu siapa?
Andre Kurniawan T. : Wong Choong Hann dari Malaysia. Skornya 13-21, 21-18, 21-13.
PB Djarum : Dengan kemenangan terakhir ini, ranking-nya naik dong?
Andre Kurniawan T. : Ya. Kemenangan ini menambah peringkat poin saya. Tapi masih sekitar puluhan (Saat ini Andre ranking 38 versi BWF), saya masih harus banyak bertanding untuk menaikkan perolehan poin, dengan mengikuti turnamen-turnamen BWF dan syukur-syukur memenanginya.
PB Djarum : Bagaimana Andre menyikapi sebuah kemenangan?
Andre Kurniawan T. : Senang dan bersyukur. Kirim sms sama orang tua di Magelang. Tapi itu hanya pesta sehari saja. Menikmati kemenangan itu tidak usah lama-lama. Selanjutnya saya harus melupakan hal itu untuk kembali berlatih dan berlatih.
PB Djarum : Apa bedanya tanding di sana dengan di Indonesia?
Andre Kurniawan T. : Ada, terutama kondisi lapangan. Di sana angin sama sekali tidak mengganggu.
PB Djarum: Oke, Andre. Setelah semua pertandingan yang membuahkan prestasi itu, Andre punya perenungan apa?
Andre Kurniawan T. : Bagi saya, prestasi ini belum seberapa. Jalannya masih jauh untuk mencapai juara dunia. Saya ingin ke sana! Dengan banyak bertanding, terutama di turnamen-turnamen tingkat dunia.
PB Djarum: Bagaimana Andre melihat PB Djarum sekarang ini?
Andre Kurniawan T. : Sudah bagus. Ok semua lah... Dari sarana, fasilitas berlatih, hingga para pelatihnya bagus semua. Saya di sini melihat masa depan.
PB Djarum : Sudah bagus semua atau Andre takut mengkritik?
Andre Kurniawan T. : Ah, tidak. Jujur koq. PB Djarum, buat saya, adalah yang terbaik yang pernah saya tahu. Sekarang tinggal bagaimana saya bisa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Terutama internasional.
Sukses terus ya Andre!