Peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Kudus asal Papua Angelica Febriana Timporok (14 tahun) mendapat super tiket khusus dari tim pencari bakat. Angelica pun berpeluang kembali menghuni asrama PB Djarum. Pasalnya, Angelica pertama kali mengikuti audisi pada 2014 di Kudus dan berhasil sampai tahap karantina namun akhirnya gagal menghuni asrama PB Djarum.

Audisi di Kudus ini adalah kesempatan terakhir bagi gadis kelahiran 1 Februari 2002 itu, karena tahun depan usianya sudah genap 15 tahun sehingga tidak mungkin lagi ikut audisi.

"Tadi tidak mengira kalau dapat super tiket. Sebenarnya nggak dapat juga tidak apa-apa, asalkan dia tetap semangat. Tetapi ternyata dikerjain," kata Sumiati (41), ibunda Angelica yang mendampingi anaknya ke Kudus.

Angelica yang mendapat super tiket untuk kategori di bawah usia 15 Putri ini, mendapatkan tiketnya dengan sedikit "drama". Panitia memperlakukan dia dengan peserta lainnya, Angelique Jenice Sentosa Chung, seolah-olah harus memperebutkan satu tiket.

Mereka ini diminta untuk memasukkan shuttlecock ke dalam kotak melalui pukulan netting. Peserta yang memasukkan lebih banyak shuttlecock berhak memperoleh super tiket dari tim pencari bakat. Setelah tiga kali dinyatakan berimbang, tapi Angelique Jenice berhasil mengalahkan Angelica dan berhak atas super tiket.

Angelica yang sempat menitikkan air mata karena gagal, akhirnya dipanggil juga untuk menerima super tiket. Ketika ditemui Angelica mengaku kalau ia merasa sedih karena dikatakan gagal oleh tim pencari bakat.

“Senang juga dan tidak menyangka bisa dapat super tiket. Sudah pasrah soalnya dan tidak bisa ngomong lagi. “ sahut Angelica dengan raut mata berkaca-kaca. (ds)