Untuk pertama kalinya Audisi Umum PB Djarum digelar di luar Kudus, markas besar PB Djarum. Dan untuk kali pertama, Palembang dan Medan menjadi perhentian pertama pencarian bakat bulutangkis muda tanah air ini dimulai.

Rangkaian proses audisi umum sudah dimulai sejak Selasa (7/4) lalu dengan proses registrasi ulang yang digelar di GOR Dempo, Jakabaring Sport City, Palembang. Sebanyak 306 peserta mendaftarkan diri untuk menjadi kandidat talenta muda penerima beasiswa bulutangkis PB Djarum.

Diantara 306 atlet muda ini, 30 diantaranya dibawah oleh Arif Ariansyah. Tak segan ia memboyong semua anak didiknya untuk berkompetisi meraih beasiswa bulutangkis yang ditawarkan oleh Bakti Olah Raga Djarum Foundation ini.

“Saya membawa semua anak didik saya ke audisi ini selain ya untuk menambah pengalaman mereka, dan siapa tau memang ada rejeki mereka untuk bisa ikut ke Jawa nantinya,” ujar Arif saat ditemui.

Arif sendiri adalah pelatih di Padang Selasar Badminton Club dari Palembang, ia menuturkan bahwa dirinya memiliki lebih dari 40 atlet muda yang berlatih di klubnya. “Yang memang sudah serius di bulutangkis baru 30 ini, sisanya masih kadang hanya datang satu minggu sekali,” lanjut Arif.

Dari proses tahap pertama yakni proses screening yang dilakukan oleh tim pemandu bakat PB Djarum sepanjang Rabu (8/4) pagi hingga petang, tercatat ada 160 atlet yang lolos ke tahap turnamen, dimana 13 diantaranya adalah anak didik Arif.

“Alhamdulillah ada 13 yang lolos, semoga mereka bisa terus melaju ke tahap berikutnya,” harap Arif.

Salah satu atlet andalan Arif adalah M Ikram Ompanauli yang merupakan juara dua Milo School Competition “Arif juara dua, yang juara pertama Kenny Septiadi Irawan, tetapi dia tidak lolos tahap screening, karena memang dia lahir di tahun 2000 dan tidak ada atlet tahun 2000 yang lolos untuk audisi khusus,” pungkasnya.