Tidak ada rasa takut dalam diri seorang Kinanti Sekar Putri bersaing dengan peserta Audisi Solo Raya 2019 yang memiliki umur lebih tua darinya. Peserta Audisi Solo Raya 2019 yang berasal dari kota Magelang ini sebenarnya baru berusia 11 tahun. Tapi dengan berani ia menantang dirinya untuk mengikuti Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Solo Raya kelompok U – 13.

Pagi hari ini (28/10) ia sudah mengemas pertandingan dengan lawan yang dihadapi memiliki tubuh yang lebih tinggi dari dirinya. “Senang banget hari ini bisa menang,” ujarnya. Bukan tidak ada alasan ia memilih bertanding naik kelas. Rupanya ia sengaja menguji dirinya mengikuti Audisi di kelompok U-13. “Pengen coba di U-13,” ucapnya tegas. Apalagi ia sangat ingin bisa bergabung dengan PB Djarum.  Kinanti merasa melaui PB Djarum bisa mewujudkan impiannya. “Karena dari PB Djarum saya bisa menjadi pemain dunia,” tuturnya. Ia pun menunjuk Agatha Imanuela dan Liliyana Natsir sebagai atlet idolanya.

Saat ini Kinanti tercatat sebagai anak didik dari klub PB Champion di Magelang. Setiap hari selama empat jam, kinanti berlatih usai pulang sekolah. “Latihannya setiap hari dari jam dua sampai jam enam. Malamnya belajar. Liburnya di hari Minggu,” tuturnya.

Siswi sekolah kelas 5 SDN Rojowinangun Selatan 1 Kota Magelang ini datang ke Audisi Solo Raya 2019 hanya bersama dengan ibunda tercinta, Nurbaiti. Sang bunda yang memiliki kegitan sehari-hari sebagai pedagang makanan gorengan ini sengaja tidak berjualan demi menemani putri kesayangannya mengikuti Audisi Solo Raya 2019. Sayangnya sang Ayah tidak dapat menemani Kinanti di Audisi Solo Raya 2019. Sang ayah yang berprofesi sebagai pedagang nasi gule ini rupanya bertugas di ajang turnamen Caffino International Challenge 2019. Walau hanya bisa menemani sendiri, sang ibu merasa bangga atas hasil yang sudah dicapai oleh putrinya sejauh ini. “Saya bangga dengan hasil yang dicapai anak saya sejauh ini. Semoga bisa mendapat super tiket dan bisa ke Kudus,” pungkasnya. (AR)