Menjadi bagian dari PB Djarum adalah mimpi hampir semua atlet bulu tangkis di tanah air. Tak terkecuali Nawaf Al Ashar, peserta U11 putra Audisi Umum PB Djarum 2024 yang dinyatakan mendapat Djarum Beasiswa Bulutangkis 2024 pada Sabtu (12/10) di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah.

Namun sebelum akhirnya resmi menjadi atlet PB Djarum, Nawaf sempat ragu-ragu untuk mengikuti audisi umum tahun ini. Diakui Ariadi, ayah Nawaf, dirinya tak sanggup untuk menanggung biaya penerbangan yang tak murah dari Deli Serdang, Sumatera Utara ke Kudus, Jawa Tenga. Belum lagi biaya seperti penginapan dan mkan selama berlangsung audisi.

“Gak nyangka Nawaf bisa langsung masuk PB Djarum, padahal ini audisi pertamakalinya. Awalnya sempat ragu mau ikut apa enggak, karena biaya untuk ke Kduus dari Deli Serdang sangat mahal. Dengan penghasilan saya sebagai karyawan swasta tentunya merasa tidak akan bisa,” ungkap Ariadi saat ditemui tim pbdjarum.org.

“Namun Kakak Nawaf (Arya Kusuma) yang juga mantan atlet dan sekarang menjadi pelatih di salah satu klub negara China mendorong saya dan Nawaf. Arya memberikan dukungan materi buat kami agar Nawaf bisa ikut adusi. Saya berterima kasih sekali untuk kakaknya yang mendukung penuh buat adiknya,” papar Ariadi.

Sementara itu Ariadi juga memaparkan jika Nawaf mempunyai keingian yang besar untuk bisa menjadi atlet PB Djarum

“Kalau keinginan Nawaf untuk masuk PB Djarum sudah lama. Soalnya melihat kakak-kakaknya  dulu pernah ikut audisi di sini juga, tapi mereka gak lolos dan akhirnya menjadi pemain di klub lain,” papar Ariadi.

“Saya juga sangat inigin mempunyai anak yang menjadi atlet PB Djarum, akhirnya bisa diwujudkan oleh Nawaf. Saya lihat PB Djarum ini luar biasa dan atletnya banyak mendominasi di level nasional bahkan mekwakili Indonesia di level internasional. Semoga Nawaf suatu saat nanti bisa jadi juara dunia dan mengharumkan nama Indonesia,” pungkas Ariadi. (AH)