Perjalanan empat pebulutangkis putri Indonesia yang ikut ambil bagian dalam turnamen Yonex Sunrise India Open Super Series 2012 terasa terjal. Meski seluruhnya langsung bisa bermain di babak utama tanpa harus memainkan babak kualifikasi, pemain-pemain putri Indonesia sudah berjibaku dengan lawan-lawan berat di babak utama.
Pebulutangkis putri Pelatnas asal PB Djarum, Maria Febe Kusumastuti mengawali pertandingan pada kejuaraan berhadian total USD 200,000 dengan menghadapi pemain tunggal putri Korea Selatan Bae Youn Joo. Perjalanan Febe menghadapi pemain Korea Selatan berperingkat dua belas dunia ini kurang menguntungkan. Sudah tiga kali Febe bertemu dengan pemain Korea Selatan ini, tetapi belum satu kalipun ia berhasil memenanginya, termasuk pada pertemuan terakhir yang terjadi pada kejuaraan Malaysia Open Super Series 2012 lalu.
Hal yang sama harus di alami oleh Adriyanti Firdasari. Pada babak pertama ia sudah harus berhadapan dengan salah satu pemain unggulan. Juliane Schenk, pemain tunggal putri asal Jerman yang saat ini berada pada urutan ke-8 dunia harus di temui oleh Firda yang berada pada peringkat 39 dunia. Firda pernah sekali menghadapi pemain Jerman yang menempati unggulan ke-6 ini. Pada pertemuan perdana yang terjadi pada putaran final Uber Cup 2008 di Jakarta, Firda menang dalam dua game. Jika masih bisa unggul atas pemain Jerman ini, maka kemungkinan besar Firda akan bertemu pemain ulet asal Jepang Eriko Hirose di babak kedua. Pertemuan Firda dengan pemain Jepang berperingkat 23 dunia ini, selalu berakhir dengan ramai. Meski head to head antara kedua pemain ini masih di pegang pemain Jepang dengan 4-2, tak mudah bagi pemain Jepang ini bisa mengalahkan Firda. Seandainya kembali Firda mampu mengalahkan Eriko Hirose, kemungkinan ia sudah di nanti unggulan utama Wang Shixian dari China di babak perempat final.
Aprilia Yuswandari yang berada satu pool dengan Febe dan Firda mengawali pertandingan dengan menanti pemain yang lolos babak kualifikasi. April harus tetap berhati-hati dengan pemain yang nantinya lolos dari babak kualifikasi. Ketatnya pertandingan, apalagi turnamen dengan kategori Super Series, membuat April harus tetap waspada. Di tambah rata-rata pemain yang ikut ambil bagian dalam turnamen ini merupakan pemain yang memiliki peringkat dan kualitas yang tidak jauh berbeda darinya. Jika April mampu melewati rintangan pertama, Tine Baun dari Denmark akan menjadi lawan berikutnya di babak kedua, itupun jika Juara All England 2010 bisa mengalahkan Sayaka Sato dari Jepang.
Lindaweni Fanetri harus berjuang sendiri di paruh undian bawah. Pada undian yang telah di keluarkan, Linda sangat dekat dengan unggulan kedua Li Xuerui dari China. Sebelum berjumpa dengan salah satu andalan China tersebut, Linda harus bisa mengalahkan pemain Singapura Fu Mingtian. Pertemuan kedua pemain ini di prediksi akan berjalan ramai. Prestasi keduanya di tahun ini belum begitu mengkilap. Prestasi tertinggi keduanya baru sampai babak perempat final. Hanya bedanya, Linda pernah mencatatakan diri sebagai perempat finalis pada turnamen sekelas Grand Prix Gold atau tepatnya pada German Open Grand Prix Gold 2012. Sementara Fu Mingtian pada turnamen Ciputra Hanoi Vietnam International Challenge 2012. (AR)