Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > [Kilas Balik Piala Sudirman 1989] Pertama dan Paling Membanggakan
10 September 2021
[Kilas Balik Piala Sudirman 1989] Pertama dan Paling Membanggakan
 
 

Piala Sudirman 1989 menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi Indonesia. Tahun itu turnamen lambang supremasi bulutangkis tersebut pertama kali dimainkan, dengan Jakarta sebagai tuan rumah.

Perjuangan pantang menyerah menjadi kunci kemenangan tim merah putih kala itu. Bagaimana tidak, di babak final saat melawan Korea, Indonesia harus ketinggalan dua poin pertamanya. Ganda putra Eddy Hartono/Rudy Gunawan yang diturunkan untuk melawan Park Joo Bong/Kim Moon soo harus kalah 9-15, 15-8, 13-15. Ini membuat Korea sementara unggul 1-0 atas Indonesia.

Memasuki partai kedua, Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati juga terpaksa kalah dua game langsung 12-15, 6-15 dari Hwang Hye Young/Chung So Young. Indonesia kembali tertinggal 0-2.

Satu poin lagi didapat, Piala Sudirman akan diboyong tim Korea. Namun rupanya pertandingan tak berhenti di partai ketiga. Langkah Korea untuk menjadi juara Piala Sudirman yang pertama kali, harus tertahan ketika Susy Susanti mampu membalikkan keadaan.

Susy yang saat itu masih berusia 18 tahun, dipaksa bekerja keras untuk menyelesaikan tanggung jawabnya demi menyelamatkan tim Indonesia.

Berhadapan dengan Lee Young Suk, Susy kalah tipis di game pembuka dengan 10-12. Posisi ini membuat Korea berada di atas angin. Namun bukan Susy namanya jika ia langsung menyerah begitu saja. Jatuh bangun Susy di lapangan berbuah kemenangan di game kedua dengan 12-10. Padahal sebelumnya ia sempat tertinggal 4-10 dari pemain Korea.

Memasuki game ketiga, Susy makin semangat dan menekuk pemain Korea di game penutup dengan 11-0. Susy tak memberikan satu poin pun kepada lawannya itu. Langkah tim merah putih kemudian terselamatkan dengan skor 1-2.

Kemenangan Susy di partai ketiga menular pada pemain tunggal putra, Eddy Kurniawan. Ia menang atas Sung Han Kook dua game langsung 15-4, 15-3.

Laga penentu di ganda campuran, Eddy Hartono berpasangan dengan Verawaty Fajrin juga sukses menang dari Park Joo Boong/Chung So Young dengan 15-13, 15-3. Kemenangan Eddy/Verawaty membawa Indonesia unggul 3-2 dan menjadi penanda kemenangan pertama di Piala Sudirman 1989.

Sayangnya, momen kemenangan Indonesia di Piala Sudirman baru terjadi satu kali itu saja di tahun 1989. Selebihnya, China dan Korea secara bergantian membawa pulang Piala Sudirman ke rumah masing-masing. Terakhir pada tahun 2019 di Nanning, China, kemenangan direbut oleh tim tuan rumah usai mengalahkan Jepang 3-0. Indonesia sendiri saat itu finis sebagai semifinalis berjajar dengan Thailand. (NAF)