Hasil fantastis diperoleh oleh pasangan ganda campuran yang baru saja disandingkan, Muhammad Rijal, pemain jebolan asal klub PB Djarum bersama pasangan barunya, Vita Marissa di final Yonex Japan Open Super Series 2008 sukses meraih gelar juara setelah mengandaskan rekan senegara, unggulan pertama di turnamen ini dan peringkat satu dunia, Nova Widianto/ Liliyana Natsir. Pencapaian yang cukup mengejutkan ini, merupakan bukti nyata bahwa stok untuk sektor ganda campuran diluar Nova/ Liliyana cukup memadai dengan adanya perubahan komposisi dari sebelumnya. Sebelum turnamen ini, M. Rijal adalah pasangan tetap Greysia Polii di ganda campuran.
Pada pertandingan final tersebut Rijal/ Vita memenangkan pertandingan dengan rubber game, 14-21, 21-15,21-19. Perjalanan skor di game pertama, Nova/ Liliyana selalu unggul dalam perolehan angka, dimulai dengan 2-0, 7-3, 9-4, sempat mendekat menjadi 9-8, kemudian Nova/ Lyliana dapat menutup game ini dengan skor 21-14. Pada game kedua, Rijal/ Vita sempat tertinggal 2-4, hingga bisa disamakan menjadi 5-5, setelah itu Rijal/ Vita terus unggul dan memperlebar jarak 14-8, 20- 14, dan ditutup dengan 21-15. Di game ketiga, Rijal/ Vita tidak pernah ketinggalan angka dari lawannya, walaupun sempat dua kali terdapat skor berimbang di angka 3 dan angka 8. Namun, setelah itu skor Rijal/ Vita terus melaju dengan keunggulan selisih maksimal 3 angka, hingga skor sempat mendekat menjadi 20-19, sebelum akhirnya mampu ditutup dengan 21-19.
Pada pertandingan final ganda putra, pemain lainnya asal PB Djarum Muhammad Ahsan yang dipasangkan dengan Bona Septano, kiprahnya sebagai pasangan non unggulan di turnamen ini yang selalu mengalahkan pasangan unggulan di babak- babak sebelumnya seperti, pasangan asal Malaysia, Mohd Zakry Abdul Latief/ Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari (unggulan ketiga), pasangan tuan rumah, Ikeda/ Sakamoto (unggulan ke-enam), kemudian mengalahkan pasangan asal PB Djarum lainnya yakni Rian/ Yonathan (unggulan ketujuh) yang sukses menjungkalkan Markis Kido/ Hendra, juga berhasil mereka tumbangkan di babak semifinal, pada babak final, Ahsan/Bona harus puas mendapatkan posisi runner up setelah dikandaskan pasangan Denmark (unggulan kedua), Lars Paaske/ Jonas Rasmussen, dengan rubber game 17-21, 21-15, 13-21. Namun, hasil ini tetap memberikan apresiasi tersendiri, mengingat Ahsan/ Bona adalah pasangan muda dan masih berperingkat 41 dunia.
Hasil lainnya, Sony Dwi Kuncoro sukses meraih hasil maksimal diturnamen ini dengan menjuarai nomor tunggal putra, setelah pada pertandingan final mengalahkan pemain top asal Malaysia, Lee Chong Wei, 21-17, 21-11. Dua gelar lainnya untuk tunggal putri dan ganda putri direbut oleh China, melalui Wang Yihan, dan Cheng Shu/ Zhao Yunlei.