Perjuangan tim putri Indonesia di Kejuaraan Asia 2011 yang berlangsung di Sichuan, China berakhir kemarin (21/4). Wakil terakhir tunggal putri dan wakil satu-satunya ganda putri terhenti di babak kedua. China pastikan satu kursi final tunggal putri.
Fransiska Ratnasari (Nana) sebenarnya sudah memimpin di set pertama sampai sejauh 13-7 dari lawannya, Sapsiree Raettanachai. Namun gadis Thailand berusia 19 tahun tersebut kemudian mengamuk dan bermain sangat agresif sehingga mampu membalikkan kedudukan menjadi 14-13 dan 15-14. Nana yang tipe permainannya bertahan akhirnya mulai terdesak dengan tempo permainan Sapsiree yang semakin cepat, dan akhirnya Nana menyerahkan set tersebut 15-21.
Di set kedua, Nana kembali memimpin terus sampai 15-12. Tempo cepat Sapsiree sempat terputus karena clear atau lob panjang Nana yang mematahkan kecepatan tempo tersebut. Namun gadis muda runner up Vietnam Challenge beberapa pekan lalu tersebut tidak patah arang dan terus berusaha mengendalikan jalannya pertandingan. Ia pun akhirnya berhasil menyalip 16-15 sebelum tertinggal lagi 16-18. Nana tetap bermain sabar namun ia kembali tertinggal di angka kritis 18-19. Sempat menyamakan kedudukan di skor 19, Sapsiree akhirnya mencuri dua angka keramat terakhir dan melaju ke perempat final.
Kekalahan Nana atas Sapsiree tentu saja mengejutkan, namun sekaligus juga tidak begitu mengagetkan mengingat sehari sebelumnya, gadis lolosan kualifikasi tersebut sukses menjungkalkan pemain senior unggulan kedelapan, Eriko Hirose. Selanjutnya Sapsiree akan bersua unggulan kedua, Wang Yihan. Tentu saja akan menarik untuk menyimak apakah Sapsiree juga mampu mempersulit Yihan.
Dari ganda putri, Komala Dewi/Jenna Gozali mendapat pengalaman berharga dengan bertanding melawan salah satu pasangan andalan Korea Selatan, Ha Jung Eun/Kim Min Jung. Walaupun memang masih berbeda level, namun pengalaman tersebut tentunya semakin mempertebal kemampuan Komala/Jenna untuk melawan pasangan Korea Selatan kelas dunia. Ha/Kim menang 21-11 dan 21-13.
Dibandingkan partai tunggal putri yang perempat finalnya dikuasai China lebih dari setengahnya (bahkan China memastikan satu kursi final karena satu boks final dipenuhi atlet China), perempat final ganda putri lebih merata di antara lima negara tangguh partai tersebut: China, Taipei, Korea Selatan, Jepang, dan –yang belakangan ini sedang naik daun– Thailand. Nampaknya partai putri Indonesia harus kembali bersabar. (DC)