Sosok legenda bulutangkis satu ini pernah bersinar di era tahun 1980 hingga tahun 1985. Beliau salah satu atlet binaan PB Djarum yang berprestasi di olah raga tepok bulu. Beliau ini bernama lengkap Hadibowo Susanto.

Legenda bulutangkis kelahiran Tegal tahun 1958 itu telah meninggal dunia dalam usia 52 tahun karena penyakit kanker hati yang dideritanya. Namun atas jasa dan prestasinya di dunia bulutangkis memasukan Hadibowo sebagai salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia.

Dalam kariernya di bulutangkis berawal dari sektor tunggal putra. Kala itu pada turnamen bergengsi tertua dunia All England tahun 1981. Langkah Hadibowo sampai ke babak semifinal dan dalam perebutan tiket final Hadibowo dikalahkan oleh wakil Denmark Morten Frost.

Barulah pada tahun 1984, Hadibowo bermain di sektor ganda putra. Karier Hadibowo mulai menanjak, bersama pasangannya Christian Hadinata berhasil meraih dua gelar juara yaitu di turnamen Indonesia Open dan Thailand Open.

Hadibowo pernah memperkuat tim Indonesia dalam perebutan Piala Thomas 1984. Adapun pada Piala Thomas tersebut Indonesia keluar sebagai pemenangnya dan merebut gelar juara Piala Thomas usai mengalahkan tim Tiongkok dengan skor tipis 3-2.

Kala itu Hadibowo bersama Christian menyumbang poin buat Indonesia setelah mengalahkan pasangan He Sangquan/Guo Liang dengan pertarungan dua game, 18-14 dan 15-10. Dan dua kemenangan lain diraih oleh tunggal putra Hastomo Arbi dan ganda putra Liem Swie King/Kartono.

Selain Christian Hadinata, Hadibowo juga pernah berpasangan dengan Kartono dan Heryanto. Bersama Heryanto, Hadibowo pernah menjadi semifinalis di turnamen kejuaraan Dunia tahun 1985. Bahkan, pada tahun 1986 bersama Kartono, Hadibowo harus puas sebagai finalis di Kejuaraan Dunia.(ds)