Pemain spesialis ganda yang sudah melegenda dengan pukulan “nyeleneh” dan segudang prestasinya, Sigit Budiarto menjadi salah satu narasumber coaching clinic Djarum All Stars 2015 yang digelar di GOR ASA Sport Center, Cilegon, Banten pada Jum’at (13/3) kemarin.
Usai gantung raket, Sigit tak lantas meninggalkan bulutangkis yang sudah membesarkan namanya. Pria yang lahir 24 November 1975 ini kini menangani atlet usia 16-19 tahun di PB Djarum. Sebagai pelatih, ia pun menuturkan tantangannya untuk mengatasi atlet muda itu.
“Saya menangani atlet usia 16-19 tahun, dimana di usia ini rasa keingintahuan mereka sungguh besar. Apalagi dengan kemudahan teknologi saat ini, mereka bisa mendapat hampir semua informasi yang belum saatnya mereka terima, disaat seperti inilah kita harus mengenal karakter mereka dan keadaan psikologis mereka,” ujar Sigit.
Ia pun menuturkan menangani psikologis atlet yang tengah beranjak dewasa pun memiliki tantangan tersendiri. Disaat seperti inilah, peran pelatih menjadi sangat penting untuk menjadi guru sekaligus teman seperti yang sudah dipaparkan oleh Lius Pongoh sebelumnya.
“Peran seorang pelatih tak hanya sebagai pemimpin, tetapi juga harus mampu berperan sebagai orang tua, guru, teman dan sahabat,” tutur Lius.
Sementara itu, Ivana yang handal di nomor tunggal dan ganda pada era 1970an dan 1980an berbagi tips mengenai pentingnya menyesuaikan porsi latihan bagi para atlet. “Dalam menangani atlet kita juga harus bisa memberikan porsi latihan sesuai dengan usia atlet, untuk menghindari kejenuhan mereka kita sebagai pelatih pun harus mengetahui mengenai variasi dan beban latihan yang pastinya berbeda bagi atlet usia tertentu,” tutur Ivana.
Coaching clinic yang berlangsung sekitar 2 jam ini disambut antusias oleh para peserta. Mereka pun tak segan melemparkan pertanyaan yang paling mendasar dalam bermain bulutangkis kepada para legenda PB Djarum. Selain Sigit dan Ivana, turut hadir pula sebagai narasumber adalah Lius Pongoh dan Christian Hadinata.