Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Gara-gara Menonton Bulutangkis, Helmi Mau Jadi Atlet
27 Juli 2015
Gara-gara Menonton Bulutangkis, Helmi Mau Jadi Atlet
 
 

Ketika masih duduk dibangku kelas tiga sekolah dasar. Helmi Abbu Hanifa langsung jatuh cinta pada olah raga tepok bulu, lantaran sering menonton siaran langsung pertandingan bulutangkis di salah satu stasiun televisi. Saat itu-lah, pemain ganda remaja kelahiran kota Bogor ini pun hatinya terpangil untuk berusaha berlatih bulutangkis.

"Ya, gara-gara nonton siaran langsung di televisi. Saya jadi jatuh cinta dan suka dengan bulutangkis. Ternyata menjadi pemain bulutangkis itu banyak yang suka dan banyak pengemarnya. Saya juga merasa enak lihatnya, pukul sana pukul sini. Apalagi di sahut dengan sorak-soray penonton. Wah.. Jadi makin suka," jelas Helmi, pengemar makanan seafood ini.

Akibat menonton pertandingan bulutangkis dan dengan niatan dalam dirinya, Helmi pun dengan bulat ingin menjadi atlet bulutangkis. Helmi pun mengikuti program ektra kulikuler di sekolahnya dengan mengambil program bermain bulutangkis. Berkat program ini, ia pun makin paham dan mendapat ilmu banyak mengenai bulutangkis. Setelah beberapa bulan mengikuti program ini. Ia pun di tawarkan oleh pelatihnya, untuk mencoba test langsung di PB Djarum.

"Kebetulan pelatih saya, mas Arif Rachman ini mantan atlet PB Djarum. Dia ditelepon langsung sama koh Ade Lukas yang sekarang menjadi Pelatih saya di Djarum. Katanya, koh Lukas sedang mencari bibit atlet berpotensi yang lahir di tahun 2000. Dari situlah saya berani mencoba dan datang langsung ke Djarum. Memang ini atas dasar keinginan saya sendiri. Sebab di keluarga tidak ada yang menjadi atlet. Saya pun juga punya alasan kenapa pilih Djarum. Ya salah satunya, karena pelatihnya Djarum yang bagus dan fasilitanya juga memadai." Tandas Helmi yang ikut test langsung di tahun 2013.

Helmi pun berharap di PB Djarum ini, dirinya bisa menjadi atlet bulutangkis yang handal dan menjadi pemain internasional nantinya. Ia juga mengakui kalau sejak bergabung dengan klub Djarum pada tahun 2013. Ia hanya bisa menjadi semifinalis di beberapa turnamen yang diikutinya, seperti Djarum Sirnas Solo 2014, Djarum Sirnas Padang 2014 dan Djarum Sirnas Surabaya 2014.

Helmi yang lahir pada bulan Mei tahun 2000 ini, juga mengaku kalau dirinya sangat mengidolakan seniornya di klub Djarum yaitu Mohammad Ahsan. Menurutnya, jika melihat seniornya ini bermain sangat bersemangat di lapangan. Pukulannya pun juga keras dan aksinya pun enak dilihatnya.

"Pokoknya seru kalau mas Ahsan main, tidak ada rasa cape dan semangatnya itu juga bikin saya jadi mengidolakannya," sahutnya lagi. (ds)