Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Ganda Campuran Menjadi Partai Penentu Kemenangan
25 Mei 2011
Ganda Campuran Menjadi Partai Penentu Kemenangan
 
 

Tim Sudirman Cup Indonesia akan menghadapi tim Malaysia pada laga kedua. Kedua tim ini telah memenangi laga perdana melawan tim terlemah, Rusia. Tetapi kedua tim harus puas dengan merelakan satu partai dari ganda campuran yang terbang di rebut oleh ganda campuran Rusia. Pasangan Indonesia Fran Kurniawan/Pia Zebadiah ditundukkan Vitalij Durkin/Nina Vislova sedangkan andalan Malaysia Peng Soon Chang/Liu Ying kalah dari GohAlexandr Nikolaenko/Valeria Sorokina.

Pertempuran klasik antara dua negara serumpun Indonesia-Malaysia akan menjadi tontonan yang sangat menarik. Sudah menjadi rahasia umum, jika kedua negara ini bertemu keduanya akan berjuang habis-habisan. Bukan hanya pemainnya tetapi pendukung fanatiknya pun akan memompa semangat timnya dengan berbagai cara.

Tanpa kehadiran beberapa pemain andalan Indonesia, seperti Taufik Hidayat, Markis Kido/Hendra Setiawan dan juga Liliyana Natsir, kekuatan Indonesia sedikit melemah. Mengaca pada kekuatan yang dikirim ke Qingdao, China, mau tak mau kunci kemenangan akan di tentukan melalui partai ganda campuran.

Realistis rasanya jika tunggal putra Lee Chong Wei masih menjadi yang terbaik. Dari catatan prestasi yang ditorehnya, baik Simon Santoso maupun Dionysius Hayom Rumbaka masih kesulitan menghadapi pemain nomor satu dunia asal Malaysia tersebut. Simon memang pernah sekali mengalahkan Lee Chong Wei pada Yonex Japan Open Super Series 2009 lalu. Sisanya juara All england 2011, Lee Chong Wei masih unggul enam kali termasuk pada pertemuan terakhir mereka pada kejuaraan Kumpoo Macau Open Badminton Championships 2010. Sementara Hayom belum pernah menang dari dua kali pertemuan mereka.

Di ganda putra, tembok Koo Kean Keat/Tan Boon Heong juga masih menjadi momok yang menakutkan bagi pasangan ganda puta Indonesia. Dari ganda putra yang di berangkatkan, hanya satu pasangan yang patut di kedepankan, yakni Mohammad Ahsan/Bona Septano yang pernah sekali menang dari tiga kali pertemuan mereka. Kemenangan di dapat pada pertemuan terakhir di Yonex Sunrise Hongkong Open Super Series 2010. Kombinasi pasangan Mohammad Ahsan/Alvent Yulianto gagal menghadang pasangan Malaysia ini pada Asian Games Beijing 2010 lalu. Termasuk juga pasangan Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan yang dua kali kalah dari dua pertemuan mereka.

Harapan untuk meraih kemenangan terbuka lebar di nomor tunggal dan ganda putri. Pasangan ganda putri nomor satu Indonesia Meiliana Jauhari/Greysia Polii mempunyai catatan yang bagus jika bertemu ganda putri Malaysia. Rekor pertemuan dengan ganda terbaik Malaysia Wong Pey Tty/Chin Eei Hui adalah 4-0 untuk kemenangan pasangan Indonesia dan semuanya menang dalam dua game.

Di tunggal putri dua pemain yang dibawa Indonesia, Adriyanti Firdasari dan Lindaweni Fanetri harus berjuang keras untuk bisa menyumbangkan angka kemenangan. Ketidakhadiran pemain nomor satu Malaysia Wong Mew Choo seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh dua pebulutangkis putri Indonesia. Malaysia kali ini hanya menyertakan dua pemain berperingkat seratusan dunia, yakni Tee Jing Yi (140) serta Lydia Li Ya Cheah (140). Bagi Firda, ajang piala Sudirman merupakan kali pertama bertemu dengan kedua pemain malaysia tersebut.

Sementara Lindaweni pernah sekali mengalahkan Tee Jing Yi pada turnamen Astec Ultra Milk Open Indonesia International Challenge 2009. Berbicara peringkat, Saat ini Adriyanti Firdasari menempati peringkat 33 dunia sementara Lindaweni Fanetri berada pada 35 dunia, siapapun yang akan di turunkan semestinya pemain tunggal putri Indonesia bisa mengatasi permainan pemain Malaysia dan menyumbangkan satu angka kemenangan.

Penentuan terakhir berada pada partai ganda campuran. Mundurnya Liliyana Natsir membuat dua pasang ganda campuran Indonesia berpeluang untuk dimainkan. Kemungkinan besar Malaysia akan menurunkan ganda campuran terbaiknya Peng Soon Chan/Liu Yong Goh. Pemilik peringkat 17 dunia ini mempunyai prestasi terbaik pada semester pertama tahun 2011 ini adalah menjadi finalis Proton Malaysia Open Grand Prix Gold sebelum dihentikan oleh Tontowi Akhmad/Liliyana Natsir. Membandingkan dua ganda campuran yang ada di tim Indonesia, rasanya pilihan akan jatuh pada pasangan Fran Kurniawan/Pia Zebadiah dibandingkan Muhamad Rizal/Debby Susanto. Fran/Pia mempunyai catatan head to head yang baik jika menghadapi pasangan ganda campuran Malaysia ini dengan kedudukan 4-1, meski di pertemuan terakhir pada Proton Malaysia Open Grand Prix Gold 2011 mereka kalah. Sementara bagi Muhamad Rizal/Debby Susanto sekalipun belum pernah bertemu dengan pasangan ganda campuran Malaysia ini. Pia sendiri pernah mempunyai pengalaman bertanding secara beregu, yakni di putaran final piala uber pada tahun 2008. Jika Fran Kurniawan/Pia Zebadiah bermain normal seperti biasa, terbuka kemungkinan tim Sudirman Indonesia membekap tim jago kampung Malaysia dengan kedudukan akhir 3-2. (AR)