Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Demam Sepakbola
11 Juli 2014
Demam Sepakbola
 
 

Demam sepakbola tengah mewabah di seantero bumi. Tua muda saat ini lebih sering memperhatikan berita seputar sepakbola ketimbang berita lain. Berita seputar sepakbola bergulir di berbagai media. Memang saat ini kejuaraan dunia sepakbola tengah berlangsung di negeri yang sangat terkenal dengan olahraga sepakbola, Brazil. Brazil tengah menjamu tamu-tamu dari pelosok dunia untuk memperebutkan piala lambang kejayaan sepakbola.

Demam itu akhirnya tertular ke para pemain bulutangkis. Di sela-sela istirahat, atau di tengah sahur, para atlet bulutangkis sengaja memutar chanel televisi mereka untuk menyaksikan pemain-pemain pujaannya bermain mengolah bola. Edi Subaktiar, menyempatkan diri menyaksikan kesebelasan pujaanya bertanding di saat ia tengah menyantap makanan sahur di kamarnya. Namun sayang, kesebelasan Brazil yang menjadi andalannya kandas di babak semifinal, di hajar kesebelasan Jerman 1-7. “Sebenarnya sih saya sukanya dengan Brazil, tapi sudah kalah,” ujarnya. “Kalo liat mainnya kemarin kelihatan banget pemain Brazil sudah gak jadi satu tim lagi karena Thiago Silva sama Neymar gak main. Jadi Jerman gampang banget menangnya,” ujarnya menganalisa. Dua pemain yang di sebut itulah yang membuat Edi suka dengan permainan tim Samba. Selain Silva dan Neymar, Edi sudah jatuh hati terlebih dahulu dengan Ronaldhino. Permainan individu tim Samba rupanya telah memikat hati Edi. “Pemain Brazil banyak yang main bolanya ciamik. Dan yang paling saya suka dari dulu Ronaldhino,” ujarnya beralasan.

Lain halnya dengan Arya Maulana dan Engga Setiawan. Pemain dan pelatih ini sama-sama menyebut negara yang sama sebagai jagoannya. Kesebelasan Belanda atau yang biasa di panggil dengan tim Oranye menjadi tim favorit keduanya untuk bisa merebut gelar juara. “Dari awal saya jagokan Belanda,” pungkas Arya. “Dari awal saya gak fanatik dengan sepakbola. Tapi kali ini saya pegang Belanda,” ujar Engga Setiawan Mantap. Sayang Belanda pun akhirnya tumbang di semifinal.

Aryapun menyadari bahwa tim Panser, Jerman merupakan tim yang solid. Menurutnya tim Jerman tak selalu mengandalkan permainan indvidu, melainkan memadukannya dengan kekompakan tim. “Jerman mainnya taktis, mereka tidak nafsu secara individu untuk buat gol,” tuturnya. Ia pun menyebut Thomas Muller dan Robben sebagai dua pemain Jerman yang menjadi favoritnya. Tak heran, dengan tim Belanda gagal ke partai puncak, ia segera mengalihkan pilihan hatinya ke tim Panser, Jerman. Apalagi di tambah tim Jerman pada babak semifinal mampu menggulung langganan juara Brazil dengan mudah. (AR)