Legenda bulutangkis kelahiran Semarang tahun 1962 ini bernama Eddy Kurniawan. Kehadiran Eddy di kancah bulutangkis Internasional berhasil mematahkan dominasi Tiongkok. Kala itu di era tahun pertengahan 80an, sektor tunggal putra Tiongkok memiliki kualitas yang merata dan ditakuti oleh negara lain.

Meski di dominasi oleh pemain Tiongkok, namun Eddy berhasil menjadi juara di IBF Grand Prix Final tahun 1990. Gelar juara itu didapat Eddy usai di partai final mengalahkan pemain asal Malaysia Rashid Sidek. Bahkan di tahun yang sama, Eddy mampu merebut gelar juara di Taiwan Open.

Selain di nomor perorangan, Eddy pernah merasakan masuk dalam skuad tim Piala Thomas Indonesia pada tahun 1986, 1988 dan 1990.

Pada kejuaraan Piala Sudirman tahun 1989 menjadi salah satu prestasi terbaik bagi Eddy. Adapun pada kejuaraan yang baru diselenggarakan itu, di luar dugaan tim Indonesia keluar sebagai juara setelah mengalahkan tim unggulan asal Korea Selatan dengan skor tipis 3-2.

Dalam partai final yang berlangsung di Istora Senayan tersebut, ia menyumbangkan poin bersama Susy Susanti dan pasangan Eddy Hartono/Verawaty Fajrin. Eddy menjadi penyumbang poin kemenangan bagi tim merah putih. Kala itu Eddy menundukan perlawanan Han Sung kok dalam kemenangan telak dua game, 15-4 dan 15-3.

Menutup karirnya sebagai atlet bulutangkis, Eddy berhasil meyabet gelar juara pada kejuaraan Australia Open di tahun 1992. Tak lagi menjadi atlet, Eddy mendirikan klub bulutangkis bagi anak-anak di daerah Ciledung Tangerang.(ds)