Wifqi Windarto yang berpasangan dengan Fernando Kurniawan berhasil meraih gelar juara kelas dewasa pada turnamen Candra Wijaya Men’s Double Badminton Championship 2011. Pada babak final, juara Vietnam Challenge 2011 ini mampu mengalahkan juniornya dari PB Djarum Muhammad Ulinnuha dan Ricky Karanda asal PB Mutiara yang membawa bendera Pelatnas hanya dalam dua game saja.
Wifqi/Fernando lebih unggul dalam permainan cepat yang mengandalkan pukulan drive. Sementara pasangan asal Pelatnas sering banyak melakukan kesalahan. Pada jeda game pertama pun bisa di rebut pasangan Wifqi/Fernando dengan 11-5 setelah smes keras Fernando tak bisa dikembalikan oleh Ricky. Wifqi/Fernando sempat melesat jauh sampai penghujung game pertama dengan 19-14 walaupun kemudian keunggulan menipis menjadi 19-17. Dalam sekali service Wifqi/Fernando bisa langsung mengambil game pertama dengan 21-17 setelah Ulinnuha tak mampu menyeberangkan bola.
Memasuki game kedua, Wifqi/Fernando tak sedikitpun merubah pola permainan. Bahkan pasangan ini semakin memadukan serangan dengan pukulan-pukulan menyilang. Selain itu juga pasangan ini memperlihatkan pertahanan yang luar biasa. Awal game kedua sebenarnya pasangan asal pelatnas mulai bisa bangkit. Tetapi sayangnya rotasi pasangan asal pelatnas terlihat kurang padu. Celah ini bisa dimanfaatkan Wifqi/Fernando. Meski hampir bisa di susul, pasangan asal PB Djarum ini bisa mengambil jeda game kedua dengan 11-10 setelah return serve wifqi meluncur deras di sisi kiri lapangan asal pelatnas dan tak mampu dikembalikan oleh Ulinnuha.
Setelah mendapat instruksi dari pelatih, Wifqi/Fernando semakin tak memberi kesempatan bagi pasangan asal pelatnas untuk mengembangkan permainan. Pasangan Muhammad Ulinnuha/Ricky Karanda pun semakin tertekan. Konsentrasi pasangan ini mulai menurun. Keduanya semakin banyak melakukan kesalahan senditi. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Wifqi/Fernando. Pasangan yang sempat merasakan kawah candradimuka Pelatnas ini semakin tak terkejar. Tujuh angka langsung didapat dan membuat jarak perolehan angka melebar dengan 18-12. Pada penghujung game kedua, saat angka menunjukkan 20-12, Ulinnuha/Ricky masih bisa menambah satu angka dan membuat kedudukan berubah menjadi 20-13. Wifqi/Fernando akhirnya memastikan meraih gelar juara jatuh ke pangkuan mereka. Angka terakhir bisa di rebut dan menghasilkan skor akhir 21-13.
“Lawan tadi kurang berani menyerang. Jadi kami dengan leluasa bisa menyerang,” ujar Wifqi mengomentari kemenangannya.
Tambahan Gelar Juara Dari Duo “Y” Yahya/YantoniDikelas pemula, ganda putra asal PB Djarum Yahya Adi Kumara/Yantoni Edy Saputra tak menemui kesulitan saat menghadapi unggulan 3/4, Akbar Bintang Cahyono/Lutfi asal klub Ganesha Islamic Village/E’France Kudus dalam babak final. Hanya dalam dua puluh menit, unggulan kedua ini bisa menang dalam dua game.
Yahya/Yantoni hanya bisa dipersulit oleh Akbar/Lutfi di awal game pertama saja. Dan itu terjadi sebelum jeda game pertama di rebut Yahya/Yantoni dengan 11-9. Duo “Y” semakin tak terbendung. Melihat lawan yang terlihat demam panggung, duo “Y” tak mengendurkan serangan dan bisa menutup game pertama dengan 21-14. Pada game kedua, dominasi pasangan duo “Y” tak pernah surut. Jeda game kedua di tutup mudah dengan 11-2. Di sisa game kedua jalannya pertandingan tetap berat sebelah. Pasangan duo “Y” terlihat tanpa cela. Smes silang Yahya menutup pertandingan dengan 21-10 bagi kemenangan duo “Y”.
Sayangnya pada kelas remaja umur 17 tahun, babak final menjadi anti klimaks bagi pasangan Arsya Isnanu Adi Putra/Hantoro. Pada babak puncak, pasangan yang di babak perempat final bisa menggulung unggulan kedua, tak dapat bermain lepas. Mereka kalah bersaing dari unggulan 3/4 Fikri Ikhsandi Hadmadi/Rico Hamdani asal Tangkas Alfamart dan kalah dengan 12-21, 10-21.
“Grogi,” ujar Arsya pendek mengomentari kekalahannya.
Di kelas vetaran umut 85+ gelar juara jatuh pada pasangan Bambang Suprianto/Tri Cahyo asal Prima Persada Perdana yang menang atas Edy Hartono/Tiong Ping asal Musica dengan 21-11, 21-16. (AR)