Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Indonesia Open 2010 Jadi Kenangan Tak Terlupakan Bagi Ana Rovita
12 Juni 2020
Indonesia Open 2010 Jadi Kenangan Tak Terlupakan Bagi Ana Rovita
 
 

Mantan pebulu tangkis binaan PB Djarum kelahiran Jepara Ana Rovita menceritakan kenangan yang tak bisa terlupakan kala mengikuti ajang kejuaraan terbaik dunia di kejuaraan Indonesia Open 2010 lalu.

Kala itu, Ana datang bukanlah sebagai pemain unggulan dan bukan juga penghuni Pelatnas. Bahkan namanya pun tidak ada dalam daftar pemain yang akan berlaga pada pertandingan berlevel Super Seris, waktu itu. Nama Ana masuk setelah beberapa pemain mengundurkan diri dari ajang itu.

"Awalnya benar-benar nggak tahu kalau didaftarin dan ternyata masuk nama saya. Padahal habis cedera satu bulan dan baru nyoba latihan. Tiba-tiba sorenya dipangil ke kantor. Saya di suruh siap-siap berangkat ke Jakarta," jelasnya Ana ketika dihubungi oleh tim pbdjarum.org.

Bagi Ana, itu kali pertamanya ikut serta dalam kejuaraan sekelas Super Seris. Dirinya pun harus mau merangkak dari babak kualifikasi. Kejuatan pun terukir, Ana mampu mengalahkan pebulu tangkis peringkat 74 dunia asal Singapura Chen Jiayuan dan pebulu tangkis peringkat 95 dunia asal Taiwan Ya Ching Hsu.

Masuk ke babak utama, Ana kembali membuat kejuatan dengan mengalahkan pebulu tangkis peringkat 46 dunia asal Slovakia Maja Tvrdy. Kemudian di babak ke dua, Ana juga mengalahkan pebulu tangkis peringkat 52 dunia asal Singapura Fu Mingtian.

Dan tak di sangka oleh Ana, pada babak perempat final dirinya mampu mengalahkan peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 yang juga seniornya di PB Djarum Maria Kristin.

"Saya juga tak menyangka bisa kalahin senior. Waktu itu saya mikirnya paling sekali main kalah karena itu pertandingan Super Seris. Lagi pula saya datang juga tidak bawa baju main dan asal masukin baju saja. Eh nggak tahunya saya menang. Untungnya ada flypower yang mau kasih baju main," tuturnya.

Tetapi sayang ketika di babak semifinal, Ana tak kuasa menghentikan laju pebulu tangkis peringkat 25 dunia asal Jepang Sayaka Sato. Meski sempat unggul tetapi Ana harus rela mengalami kekalahan dari lawan yang baru pertama kali dijumpainya itu. (ds)