Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > [Outbound PB Djarum 2024] Atlet PB Djarum Ikuti Pelatihan Pembentukan Karakter di Cikole Zone 235
11 Januari 2024
[Outbound PB Djarum 2024] Atlet PB Djarum Ikuti Pelatihan Pembentukan Karakter di Cikole Zone 235
 
 

Sebanyak 89 atlet PB Djarum yang terdiri dari 28 atlet putri dan 61 putra, mengikuti pelatihan karakter di Cikole Zone 235, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Bertajuk Outbound PB Djarum 2024, pelatihan ini berlangsung sejak Rabu (10/1) kemarin hingga Jumat (11/1) mendatang.

Para atlet yang didampingi juga oleh sebanyak 7 pelatih, tiba di lokasi pukul 15.30 WIB. Tidak banyak basa-basi, mereka langsung mengikuti arahan dari pelatih Cikole Zone 235 yang sudah menunggu.

Diawali dengan ice breaking, dilanjutkan dengan beberapa kegiatan seperti mengisi kuisioner, pembagian regu, upacara pembukaan dan diakhiri dengan briefing penyampaian aturan games.

Menurut salah satu pelatih PB Djarum, Bandar Sigit Pamungkas, kegiatan ini dinilai sangat penting untuk membentuk karakter pra atlet yang tangguh di lapangan.

Tentunya kegiatan ini terutama di sektor yang saya pegang, tunggal putri U17 dan U19 bakal membentuk karakter dan jati dirinya mereka. Mereka gak cuma peduli diri sendiri dan keberaniannya menghadapi situasi apa pun. Selain itu di dalam kegiatan ini juga tentunya bisa mecahin permasalah dia. Dengan dibawa ke sini, sebisa mungkin pasti kelihatan karakternya para atlet seperti apa, dan apa solusinya agar bisa lebih baik lagi ke depannya,” tutur Bandar yang mengaku sudah 3 kali mendampingi para atlet di kegiatan ini.
“Kegiatan ini sangat membantu sekali karena yang para atlet lakuin di sini gak bisa ditemuin di tempat latihan. Pasti pikiran mereka bakal terbuka,” tambahnya.

Di samping itu, ada yang berbeda di Outbound PB Djarum 2024 kali ini, yaitu dengan didatangkannya tim Pusat Inovasi Psikologi (PIP) Universitas Padjajaran (Unpad) secara khusus. Mereka akan mendampingi tim pelatih Cikole Zona 235 untuk melakukan observasi para atlet dalam kemandirian, resiliensi, daya tahan terhadap tekanan, stabilitas emosi, tanggung jawab, kedispilinan, dan kerja sama.

Dengan adanya tim psikolog, kita bisa lebih kebantu melihat karakternya anak-anak bisa lebih detail. Kadang ada anak yang gak jujur karena memang ada rasa takut. Dan dengan adanya psikolog ini tujuannya bisa membantu potensi masing-masing atlet agar tidak terhambat kemajuannnya. Karena sejauh ini ada anak yang menutup diri, jadi kita tidak tahu seperti apa,” papar Bandar.

Kamis (11/1) yang adalah hari kedua, para atlet sudah bangun dan bersiap sejak pukul 05.00 WIB. Mereka akan mengikuti serangkaian kegiatan hingga pukul 23.00 WIB. (AH)