Sosok atlet kelahiran dari kota Boyolali, 25 tahun lalu ini merupakan salah satu pemain tunggal putri andalan Indonesia. Kini ia berada di urutan 44 rangking dunia. Pastinya, para pembaca sudah mengenal atlet besutan PB Djarum ini. Dia adalah Febe, begitulah ia dipanggil oleh teman-temannya. Febe mempunyai nama lengkap Maria Febe Kusumastuti.
Bagi Febe, ini adalah ketiga kalinya ia dipercaya memperkuat tim regu Indonesia untuk berlaga di Piala Uber. Sebelumnya ia menjadi bagian dari tim Piala Uber Indonesia tahun 2010 dan 2012. Febe pun mengakui bahwa dirinya merasa senang. Ternyata ia diberi kesempatan lagi untuk bisa bergabung membela tim Indonesia di turnamen beregu, yaitu Piala Uber.
Febe yang memiliki cita-cita sebagai pelatih kalau sudah tidak menjadi atlet ini, menambahkan bahwa tidak ada yang berubah, suasananya sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Memang dari tahun ke tahun tim Uber selalu menjaga kekompakkan dan kebersamaan antara anggota tim. Namun, perbedaan dari tim Uber kali ini adalah mereka harus mau dan ikut program karantina.
“Program karantina ini, cukup bagus buat kami. Pertama kami bisa fokus berlatih. Kedua karantina ini di kota Kudus, tentunya jauh dari hiruk pikuk jadi bisa konsentrasi. Ketiga kekeluargaan, kebersamaan makin terjalin dan mungkin makin erat serta tambah kompak,” tutur Febe, kelahiran bulan September ini.
Ketika ditanya kesiapannya jika nanti diminta bertanding, Febe pun mengaku tidak ada kata tidak siap. Ia harus siap dan harus bisa memberikan point nanti. Menurutnya lagi, tim Uber Indonesia harus selalu waspada dari tim Uber lainnya dan tidak boleh lengah atau pun meremehkan lawan nanti. Terpenting lagi, harus bisa mengatasi lawan-lawan di grup B seperti negara Korea, Singapura dan Australia.
“Setelah itu, baru lah kami akan lebih mewaspadai tim-tim Uber lainnya. Seperti negara China, Jepang, Taipei dan Thailand. Mereka ini rata-rata memiliki kekuatan yang perlu dipertimbangkan. Walaupun tim kami sebagai tim underdog, Saya berharap tim Indonesia mampu memenuhi target yang diinginkan, yaitu menjadi juara tentunya,” jelas Febe yang makanan favoritnya sate kambing dan makanan seafood.
Mengenai kecintaannya dengan olah raga bulutangkis ini, berawal dari kesukaan bermain olahraga ini bersama keluarga. Dan lama kelamaan, ia makin suka dengan permainan ini. Di tahun 2001, ia pun bergabung dengan klub PB Djarum. Karirnya mulai diperhitungkan, ketika ia pun mampu menjadi juara diturnamen Dutch Junior 2007.
Namun sayang, di tahun 2013, hasil terbaiknya pada turnamen Vietnam Open Grand Prix. Kala itu langkah Febe terhenti di babak semifinal. Ia tunduk dengan teman satu Pelatnas, yaitu Hera Desi melalui pertarungan rubber game, skornya 5-21, 21-16 dan 16-21. Kemudian di tahun 2014 ini, Febe pun juga terhenti di babak semifinal Austria International Challenge. Ia pun harus mengakui ketangguhan Pai Hsiao Ma asal Taipei. Febe kalah dua game langsung, 17-21 dan 14-21. (DS)