Lembang - Setelah pada gelombang pertama, PB Djarum membawa 50 lebih atlet putra putri usia pemula hingga remaja, kali ini giliran para senior yang ditempa di arena Zone 235, Cikole, Lembang. Gelombang kedua ini, diikuti oleh atlet-atlet taruna hingga dewasa. Mulai dari Juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Ganda Putra, Jones Ralfy Jansen dan kawan-kawan hingga Maria Kristin Yulianti, peraih medali Perunggu Olimpiade Beijing 2008.
Rombongan tiba pada Sabtu (5/2) sore, untuk kemudian dilakukan tes kesehatan dan beristirahat. Kegiatan sendiri baru dimulai pada Minggu (6/2) pagi. Sama halnya dengan gelombang pertama, menu pertama mereka adalah hiking di Air Terjun Cibeurey. Dan tambahan bagi para atlet yang memperkuat tim ke Superliga pada akhir bulan ini, mereka disajikan “desert” Gunung Putri sebagai track hiking mereka.
“Hiking di Gunung Putri hanya diberikan kepada atlet yang akan memperkuat Superliga, jadi ini merupakan porsi tambahan untuk menguji fisik mereka,” ujar Ronny Apriliyanto, Direktur Zone 235.
Di hari kedua sendiri, Maria Kristin, Maria Febe, Andre Kurniawan Tedjono, Rendra Wijaya dan kawan-kawan lainnya, mengikuti 12 macam permainan. Enam permainan adalah permainan individu, dan enam lainnya permainan kelompok. Mereka juga diberikan simulasi tempur dengan paintball, untuk menguji kemampuan mengatur strategi dan menghentikan lawan.
Dari keenam permainan di sesi pagi, Maria Kristin mengakui bahwa tantangan tersulitnya adalah dua tali, dimana kita harus berpijak pada satu tali dan hanya bertahan dengan menggenggam tali. Dengan kondisi seperti itu, mereka harus mampu menyebrangi lembah yang cukup curam.
“Itu susah dan serem,” ungkap atlet yang kerap disapa Mba Sel oleh para juniornya ini.
Sedangkan Fransiska Ratnasari, terlihat perkasa saat melalui permainan satu tali. Ia bahkan sempat berpose saat melakoni permainan itu. Nana, bahkan menyumbangkan dua poin di permainan itu untuk timnya.
“Disini kita bukan Cuma diuji fisik, tapi juga mental yang ga kita dapatkan di latihan sehari-hari, apalagi kan biasanya kita semuanya disediakan nyaman dan enak, disini tidur aja ngga enak,” ungkap Nana.
Sedangkan, Andre berpendapat bahwa dirinya masih penasaran dengan tidak adanya permainan bungee jumping di arena zone 235. “Kurang bungee jumping nih, sama parasailing,” ungkap Andre. Hal ini pun ditimpali oleh Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, “Itu sih emang dasarnya kamu petualang,”.
Semuanya merasakan sendiri manfaat dari latihan outbound ini. Febby Angguni mengungkapkan bahwa hal ini memberikan pelatihan terhadap mental, serta memberikan rasa kebersamaan diantara atlet PB Djarum.
“Mending latihan tiap hari lah, daripada harus latihan begini,” ujar Febby, Maria Kristin, Nana dan Andre serempak.
Setelah melakukan hari yang panjang ini, pada malam hari mereka akan disuguhkan api unggun, lengkap beserta dengan musik agar mereka bisa saling mengeluarkan ekspresi mereka diatas panggung. Hal ini akan menandai berakhirnya rangkaian outbound, sebelum mereka kembali ke asrama dan kembali ke rutinitas latihan di lapangan bulutangkis yang mereka cintai.
Bravo PB Djarum!
Galeri Outbond PB Djarum II