Jakarta - Fernando Kurniawan/Wifqi Windarto sempat terseok dan terlihat akan kehilangan tiket final, namun ternyata prediksi ini salah, mereka mampu membalikkan keadaan dan berbalik unggul atas Hendra Wijaya/Hendri Kurnawan Saputra yang membela Singapura.
Jalannya pertarungan partai semifinal dewasa putra di Candra Wijaya Men's Double Badminton Championship ini berlangsung seru. Keduanya bertukar kepemimpinan angka dan saling menekan. Fernando atau yang akrab dipanggil Edo bersama Wifqi kehilangan game pertama dengan 17-21.
Game kedua, berlangsung seru dan penuh tekanan. Edo/Wifqi tertinggal hampir disepanjang game kedua. Mereka baru bisa menyamakan kedudukan di angka ke 17. Kepemimpinan terus bertukar, Edo/Wifqi memimpin 20-19, tapi balik tertinggal 21-22. Edo/Wifqi tetap sabar dan mereka pun baru bisa menutup game kedua dengan 28-26.
Game ketiga, mereka balik menekan dan tak membiarkan sang lawan berkembang. Sudah sama-sama kehabisan stamina, Edo/Wifqi akhirnya menang telak 21-10 di game penentuan.
"Tadi memang tinggal siapa yang kuat dan mau memaksakan diri untuk terus mengejar bola yang bisa menang," papar Sigit Budiarto, sang pelatih.
Di partai puncak mereka akan ditantang oleh Muhammad Ulinnuha/Ricky Karanda Suwandi dari Pelatnas. Mereka menumbangkan pasangan muda PB Djarum, Didit Juang Indiarto/Praveen Jordan dengan 14-21, 21-18 dan 21-17.
"Mudah-mudahan bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dan bisa jadi juara," harap Edo.
Tapi Ulinnuha yang juga merupakan junior dari Edo/Wifqi tak gentar.
"Kami akan masih terus berjuang, walaupun mereka senior saya, tapi tidak ada yang tidak mungkin, semoga usaha yang terbaik bisa menghasilkan hasil yang terbaik juga," papar Ulin.