Samarinda - Indonesia sempat menggantungkan asa kepada Afiat Yuris Wirawan/Yohanes Rendy Sugiarto dalam partai Ganda Putra di Indonesia Grand Prix Gold 2011, untuk meraih satu tiket terakhir ke partai puncak setelah satu tiket lainnya diraih oleh juara bertahan Mohammad Ahsan/Bona Septano yang menang walk over dari pasangan Taipei Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu.
Afiat/Rendy bermain menantang ganda Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa di semfinal yang berlangsung pada Sabtu (01/10) sore. Mereka harus mengakui keunggulan unggulan tujuh itu dengan 16-21 dan 18-21.
“
Sebetulnya lawan tidak terlalu istimewa, hanya saja saya pribadi memang cukup tegang karena saya sudah lama tidak bermain di babak-babak akhir suatu kejuaraan, jadi tadi banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Afiat.
Dengan kegagalan ini, maka Ahsan/Bona akan berupaya untuk mempertahankan gelar dengan berhadapan dengan ganda Jepang yang menempati ranking 14 dunia itu.
Di nomor ganda campuran, Indonesia pun harus kembali puas tanpa wakil di partai puncak kali ini. Bila tahun lalu Indonesia sukses melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di GOR Palaran, kini tuan rumah harus tanpa wakil dan dipastikan gelar juara nomor ini akan terbang ke negeri tirai bambu.
Nova Widianto/Liliyana Natsir akhirnya harus mengakui keunggulan Chen Xu/Ma Jin setelah bertarung ketat tiga game. Mereka kalah 17-21, 21-16 dan 13-21.
“
Harus saya akui bahwa stamina menjadi salah satu masalah saya saat ini, dan ditambah di pertandingan tadi juga saya banyak melakukan kesalahan sendiri yang tidak penting, banyak bola nyangkut,” ujar Vita.
Chen/Ma akan berhadapan dengan pasangan China lainnya, He Hanbin/Bao Yixin yang berhasil menyingkirkan ganda campuran China lainnya Hong Wei/Pan Pan dengan 21-13, 20-22 dan 21-11.