Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Simposium ''Mengembalikan Kejayaan Bulutangkis Indonesia''
12 Februari 2010
Simposium ''Mengembalikan Kejayaan Bulutangkis Indonesia''
 
 

"Untar Siap Bantu PBSI" demikian disampaikan Dr Monty P. Satiadarma selaku Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) pada acara penutupan simposium ''Mengembalikan Kejayaan Bulutangkis Indonesia'' di kampus Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta, pada hari Kamis kemarin (11/02/10).

Bantuan yang akan disampaikan Untar berupa kerja sama dalam penanganan atlit-atlit pelatnas di bidang psikologi. Atlit memerlukan pedampingan psikolog untuk mencapai prestasi yang maksimal.

Disampaikan juga oleh Dr Monty bahwa kegiatan ini tidak berhenti hanya sebatas simposium saja. Dalam waktu 2 atau 3 bulan kedepan Untar akan mencoba melakukan upaya penelitian awal terhadap kebutuhan yang paling tepat bagi para atlit-atlit pelatnas.

Pada kesempatan yang sama Dr Monty menyampaikan pesan dari Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa, Psi bahwa pembinaan atlit tidak bisa dilakukan secara kelompok harus dilakukan secara individual dan sistematik dan butuh perhatian yang khusus dan waktu yang lama.

Aspek mental merupakan bagian penting yang harus memperoleh perhatian khusus dalam program pembinaan atlit. Kekhasan utama dalam aspek mental adalah sikap kompetitif. Atlit dipersiapkan untuk mengikuti ragam pertandingan, mereka harus berkompetisi dan berupaya untuk lebih unggul dari yang lain baik demi nama negara, bangsa, masyarakat, keluarga maupun dirinya sendiri. Hal ini disampaikan Dr Monty melalui makalahnya yang berjudul, ‘'Aspek Mental Atlit dan Pembinaannya.''

Selain Dr Monty P. Satiadarma hadir beberapa pembicara lainnya adalah,
1. M.F. Siregar (Staf khusus/Ahli PB PBSI)
2. I Gusti Made Oka (Wakil Ketua Umum II PB PBSI)
3. Dr. Bambang Sujiono, M.Pd
4. Prof. Dr. dr James Tangkudung, Sportmed, M.Pd
5. Prof. Dr. Enoch Markum

Simposium ini merupakan gagasan dari Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa, Psi sesepuh Universitas Tarumanegara yang merupakan salah seorang psikolog senior yang banyak membantu PBSI pada masa lalu. Kepedulian Dr. Singgih atas prestasi atlit bulutangkis Indonesia ini melahirkan ide untuk melakukan simposium ini.

‘'Ini baru tahap awal, dengan simposium ini kita masih mencari masukan-masukan dari seluruh masyarakat yang peduli akan prestasi bulutangkis saat ini. Baru setelah itu kita akan melangkah dengan mengadakan seminar ataupun penelitian lebih lanjut,'' demikian penjelasan Nisfiannoor, M.Si, Psi selaku panitia simposium kepada Bulutangkis.com. (ferry kinalsal)