Kejuaraan bulutangkis mulai marak di tengah pandemi Covid-19 meski tidak jarang beberapa kejuaraan ditunda atau malah dibatalkan. Kejuaraan berikutnya yang sudah di depan mata adalah Spain Master 2021. Kejuaraan yang termasuk dalam kategori BWF World Tour Super 300 ini akan diselenggarakan dari tanggal 18-23 Mei 2021.
Indonesia menyertakan tiga pemain tunggal putra di kejuaraan yang menyediakan hadiah total USD140.000. Sayangnya, dua pemain Indonesia yang sama-sama binaan PB Djarum akan saling bertemu di babak pertama. Shesar Hiren Rhustavito akan menghadapi sejawatnya, Ihsan Maulana Mustofa. Memang sangat disayangkan, tetapi Shesar tetap berusaha sebaik mungkin.
“Setelah lihat drawing, sempat chat sama Ihsan, tapi sudahlah kalo drawingnya kaya gitu. Tunjukin aja yang terbaik masing-masing. Siapa yang menang nanti liat sajalah,” ujarnya.
Shesar merasa persiapan menuju Spanyol sudah maksimal. Sudah sejak bulan lalu ia mempersiapkan diri guna menghadapi turnamen keempatnya di tahun ini.
“Kalo dari saya pribadi sudah mantap. Karena sudah dari bulan yang lalu. Diperkirakan dua minggu lagi berangkat. Sekarang lebih ke disiplinnya aja biar ga sakit. Jaga kesehatan jadi pas pertandingan udah benar-benar siap,” sambungnya.
Puasa tidak juga menjadi penghalang baginya dalam mempersiapkan diri. Ada kalanya ia bisa menunaikan ibadah puasa sehari penuh. Kadangkala ia juga merelakan tidak beribadah puasa. Hari-hari di mana ia hanya berlatih setengah hari biasanya ia akan berpuasa sehari penuh. Sementara saat menjalani latihan yang berat, ia akan mencoba berpuasa terlebih dahulu.
“Di kondisi Ramadhan kalo puasa pas latihannya hari Rabu, Sabtu atau Minggu yang setengah hari aja. Senin, Selasa, Kamis, Jumat yang latihannya berat jadi ga puasa. Dari situ lebih ngatur aja puasa atau nggaknya di hari apa, biar latihannya maksimal dan puasanya dapat juga,“ katanya. Ia pun menyebut jika sudah delapan hari ia tidak menjalani ibadah puasa karena latihan.
Tidak hanya itu, asupan makanan juga sangat diperhatikan. Apalagi saat ini ada dokter gizi yang mengawasi makanan para atlet.
“Makanan pasti dipantau dari pagi, siang, malam. Semuanya dari dokter gizi, jadi kita ga bisa makan sembarangan juga. Kalori berapa karbo berapa jadi udah dikontrol dari dokter gizi, makanya kita udah ga bisa sembarangan,” ucapnya.
Walau tidak termasuk dalam kategori kejuaraan yang dihitung untuk Olympic, bagi Vito, kejuaraan Spain Master 2021 menjadi ajang untuk meningkatkan peringkat dunianya. Ini menjadi ambisi pribadinya.
“Target pribadi karena ga ikut Olympic juga maunya saya hasilnya maksimal. Karena dari saya pengen peringkat saya masuk 15 atau 10 besar jadi ga berhenti di peringkat 18 atau 19. Targetnya dari peringkat. Makanya dari setiap pertandingan maunya hasilnya maksimal dan lebih baik dari tahun lalu,” ungkapnya.
Pemilihan mengikuti kejuaraan juga ia sudah diskusikan lebih mendalam kepada pelatih dan juga pengurus PBSI. Jika sesuai perhitungan, menjadi juara di kejuaraan super 300 bisa mendongkrak peringkatnya lebih cepat daripada dipaksakan mengikuti kejuaraan-kejuaraan besar.
“Turun di super 300 sudah saya komunikasi sama pelatih dan pengurus. Di 300 kalo juara peringkatnya bisa naik cepat. Daripada di super 1000 atau 750 yang lawannya langsung berat-berat. Jadi di super 300 dulu untuk ngamanin peringkat biar naik peringkatnya cepat,” sambungnya.
Bertanding di masa pandemi seperti sekarang ini tetap membuatnya khawatir. Apalagi Spanyol termasuk negara yang cukup banyak masyarakat yang terinfeksi virus Covid-19. Vito hanya bisa berharap jika ia dan semua pemain Indonesia yang berangkat ke Spanyol dalam keadaan sehat.
“Harapan saya, yang penting saya dan tim bisa berangkat ke sana. Sampe sana aman, sehat trus waktunya mulai pertandingan bisa ngeluarin apa yang selama ini dilatih. Kaya sebulan yang lalu persiapan bisa maksimal, konsidi bagus, dan hasilnya pasti lebih bagus juga buat target pribadi juga,” pungkasnya.
