“Wee… ooo… Weoweoaee… ooo… Smash! Smash!”
Itulah penggalan lagu mars PB Djarum yang mengiringi puluhan atlet bulutangkis dan para aktivis PB Djarum saat menanti kedatangan “bintang gemilang” Maria Kristin di GOR Jati hari Sabtu, 23 Agustus 2008 yang lalu. Acara penyambutan di siang hari itu memang didedikasikan untuk Maria, atas prestasinya yang fenomenal sepanjang tahun 2008 ini, terutama puncaknya saat berhasil meraih medali perunggu di cabang bulutangkis Tunggal Putri pada Olimpiade Beijing baru-baru ini.
Pukul 13:30 WIB mobil yang ditumpangi Maria akhirnya muncul melewati gerbang GOR Djarum Jati- Kudus. Disambut langsung oleh Pengurus PB Djarum dengan mengalungkan rangkaian bunga berwarna ungu di leher atlet Pelatnas jebolan PB Djarum itu. Tampak sekilas wajahnya terlihat heran. Sorak-sorai para atlet langsung riuh menggema di hall depan GOR itu, air mata haru pun tak mampu dibendung oleh Maria. Kepulangannya ke Kudus, yang semula untuk mengucapkan terimakasih kepada para pelatihnya waktu dulu yang membimbingnya di klub PB Djarum, ternyata disambut dengan meriah.
Setelah merasa cukup mengusap air matanya, Maria lalu digiring masuk melewati hall depan menuju lapangan bulutangkis. Di sepanjang jalur dari hall depan sampai ke lapangan, telah berjajar-jajar para atlet, sesuai arahan membentuk “corridor of excellence”, dua baris saling berhadapan, sambil mengacungkan raket masing-masing. Maria berjalan lewat di tengahnya sambil menyapa teman-temannya.
Di dalam lapangan, sambil berdiri di sebelah pengurus PB Djarum yang menyampaikan kata sambutan, Maria terus mengusap air matanya yang tak henti-henti mengalir. Kemudian secara simbolis pengurus memberikan sejumlah bonus kepada Maria. Disaat yang bersamaan pula, Maria menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Djarum yang telah membesarkannya, juga kepada beberapa pelatih yang dulu pernah menggemblengnya saat baru bergabung dengan PB Djarum. Pemberian bonus ini semoga bisa menjadi tambahan motivasi bagi Maria dan juga atlet-atlet Djarum lainnya untuk terus berprestasi, mengharumkan nama bangsa.
Menjawab pertanyaan, kunci keberhasilannya memompa prestasi belakangan ini, Maria menjelaskan tentang pola latihan baru yang ia terapkan, yakni lebih difokuskan untuk mengatasi hambatan yang selama ini menjadi titik kelemahannya, yakni kekuatan kakinya. Dengan meningkatnya kekuatan kakinya, Maria mengaku, teknik dan kemampuannya yang lain pun akhirnya dapat digunakan dengan lebih maksimal, dan terbukti mampu menghasilkan prestasi yang jauh lebih baik. Selamat Maria, lanjutkan Prestasimu!