Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Saatnya Tenun Pengalaman di Korsel
23 November 2010
Saatnya Tenun Pengalaman di Korsel
 
 

Empat atlet PB Djarum berangkat ke Gyeongbuk, Korea Selatan (Korsel) untuk berlaga di Korea Open Grand Prix 2010 yang dimulai besok, 23 November 2010. Sebuah pengalaman berarti bagi para atlet merah-putih, terutama bagi Didit Juang Indriyanto/Seiko Wahyu Kusdianto yang akan terjun langsung ke kandang macan ganda putra dunia.

Di babak pertama, Didit/Seiko sudah akan langsung berhadapan dengan putra-putra muda garda depan bulutangkis Korsel, Kwon Yi Goo dan Shin Baek Cheol. Walaupun Didit/Seiko beremblem unggulan kedelapan karena prestasi mereka menjuarai Brazil International dan Cyprus International dalam dua minggu berturut-turut dua bulan lalu, Kwon/Shin juga bukan lawan mudah.

Kwon/Shin memang bukan pasangan “lazim” karena biasanya mereka bertanding dengan pasangan yang berbeda, tetapi secara perorangan keduanya adalah atlet mumpuni. Kwon adalah runner up di Indonesia Open Super Series 2010 dan Taipei Open Grand Prix Gold 2010 bersama Cho Gun Woo. Sedangkan Shin adalah runner up di Vietnam International Challenge dan semifinalis di Canada Open GP dan US Open GP Gold bersama Kim Ki Jung. Yang paling anyar tentu saja prestasi Shin merebut medali emas Asian Games di nomor perorangan ganda campuran bersama Lee Hyo Jung.

Catatan di atas menandakan bahwa Kwon/Shin bukan atlet “hijau.” Untuk itu Didit/Seiko perlu berhati-hati dalam menghadapi permainan ganda Korsel yang terkenal bertempo cepat dan berbola tajam. Jika berhasil melangkahi Kwon/Shin, jalan ke depannya tetap tidak mudah karena mereka terkepung oleh begitu banyak pasangan Korsel. Dan seperti yang kita ketahui, pasangan Korsel mana pun akan menjadi lawan berat. Walaupun terasa sulit untuk meraih gelar juara karena kehadiran beberapa pasangan papan atas, Didit/Seiko tetap akan mendapat pengalaman luar biasa dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan mereka tentang permainan ganda putra Korsel yang harus diakui merupakan salah satu kekuatan besar bulutangkis dunia saat ini.

Dari tunggal putri, jalan Fransiska Ratnasari terasa sedikit lebih lengang dibandingkan Rosaria Yusfin Pungkasari. Fransiska atau Nana diprediksikan dapat melaju setidaknya sampai ke perempat final untuk bersua antara Ella Diehl (Rusia, unggulan kedua) atau Zhou Hui, putri muda China. Selebihnya, Nana seharusnya mampu memberikan permainan apik untuk bisa melaju ke semifinal, dan bahkan ke final untuk bersua pemain-pemain muda yang sedang naik daun seperti Ratchanok Inthanon (Thailand), Suo Di dan Li Xuerui (China), maupun Bae Youn Joo dan Sung Ji Hyun (Korsel).

Dari boks final yang berbeda, Yusfin menghadapi laga yang lebih tangguh. Jika ia mampu melewati Ayumi Mine (Jepang) di babak pertama, maka juara Macau Open dan juara Asia tahun ini, Li Xuerui asal China sudah akan langsung menyambutnya di babak kedua. Jika mampu melewati Xuerui, nampaknya Bae Youn Joo (Korsel) sang unggulan pertama akan menanti.

Kedua putri PB Djarum ini akan membutuhkan perundingan strategi yang tidak hanya terutama melawan sang tuan rumah, tetapi juga tipe-tipe permainan atlet putri dari banyak negara lainnya termasuk China, Jepang, Thailand, dan bahkan Eropa. Pelik, namun disinilah ketahanan fisik dan mental kedua putri matang PB Djarum ini diuji.

Kita nantikan kabar selanjutnya dari Gimcheon City Indoor Stadium, Korea Selatan. (DC)