Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Penantian Panjang PB Djarum
29 November 2010
Penantian Panjang PB Djarum
 
 

Makassar, Raut-raut muka penuh ketegangan seketika sontak menjadi sorakan. Pemain pun berhamburan dari bangku pemain ke lapangan. Hal ini terjadi setelah PB Djarum memastikan diri sebagai juara kejuaraan beregu antar klub nasional 2010. Bagaimana tidak? PB Djarum akhirnya mengakhiri penantian panjangnya untuk kembali membawa pulang gelar juara, setelah terakhir mereka berhasil menjadi juara pada tahun 1998 silam.

Partai final sendiri memang sudah berjalan ketat sedari awal. Menghadapi juara 2008, PB Tangkas Alfamart, PB Djarum sempat tertinggal 0-1 setelah ganda campuran andalannya, Muhammad Rijal/Debby Susanto kalah dari juara dunia dua kali, Nova Widhianto/Liliyana Natsir dengan 15-21 dan 9-21.

PB Djarum mengutus Dionysius Hayom Rumbaka untuk memasuki lapangan, sedangkan Tangkas menyodorkan Simos Santoso untuk meladeninya. Hayom pun langsung menggebrak, ia bahkan langsung meraih 9 angka berturut-turut untuk unggul 19-10, dan menyelesaikan game pertama dengan 21-12. Keadaan berbalik, muka-muka yang sempat mencair dikubu merah hitam, kembali menjadi tegang saat Hayom kehilangan game kedua dengan 15-21. Poin pun akhirnya terbang ke PB Djarum setetlah Hayom kembali ke performanya. Netting tipis dan smes tajamnya mengobrak abrik pertahanan Simon, ia unggul 14-8, dan menyumbang satu angka kemenangan dengan 21-13.

PB Djarum kini di atas angin. Maria Febe Kusumastuti unggul segalanya dari tunggal Tangkas, Putri Muthia. Febe pun menang mudah 21-9 dan 21-5. Pertarungan sebenarnya pun terjadi, Fran Kurniawan Teng/Muhammad Ahsan memasuki lapangan untuk bersua dengan Devin Lahardi/Nova Widhianto.

Fran dan AhsanTahun 2008 silam, wakil PB Djarum, Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki harus menelan kekalahan dari pasangan tersebut, dan membuat PB Djarum harus puas di urutan kedua. Tetapi hal itu tidak terjadi kali ini. Fran/Ahsan bahkan sempat menggebrak dengan memimpin 6-3, bahkan mereka unggul 11-9 di interval. Tetapi, keadaan berbalik, mereka malah tertinggal dan kehilangan game pertama dengan 17-21.

Memasuki game kedua, pertarungan tak kalah ketat. Kedua kubu tengah dilanda ketegangan, Fran/Ahsan mampu tampil lebih maksimal. Mereka unggul cukup telak di game kedua ini dengan 21-11. Perang urat syaraf terus terjadi, di game ketiga Fran/Ahsan berhasil mendominasi jalannya pertandingan di paruh pertama game ini. mereka unggul 11-7 di interval. Bahkan smes keras Fran membuat mereka unggul 17-14. Tetapi keadaan tegang kembali menghigapi pasangan andalan ini. Mereka malah kehilangan dua angka berturut-turut karena shuttlecock yang tidak menyebrangi net, 17-16. Kembali mereka berhasil meraih dua angka, 19-17 skor sementara. Kubu PB Djarum tengah meneriakkan yel-yel “Dua poin lagi,”. Tapi mereka kembali harus menunda sorakannya dan berubah raut tegang, skor imbang di angka 19.

Tetapi kali ini, gelar juara tak lagi terbang ke Green Ville, markas Tangkas. Kali ini gelar juara berangkat ke GOR Jati, Kudus karena Fran/Ahsan berhasil meraih dua angka berikutnya. 21-19.

Kubu merah hitam ini pun bersorak. Fran dengan spontan melempar raketnya kearah penonton, tak tahu siapa yang “kebagian” raket sponsor Fran di tim nasional itu. Antonius langsung merangkul anak didiknya, disusul oleh rekan-rekannya, Muhammad Rijal, Tontowi Ahmad, berhamburan ke lapangan. Bahkan Meiliana Jauhari dan Shendy Puspa yang telah melakukan pemanasan untuk partai kelima pun larut dalam sorak sorai PB Djarum di lapangan. Kali ini giliran PB Djarum, hal ini pun mencairkan raut muka Yoppy Rosimin dan berakhir dengan senyuman.

“Saya salut sama semua atlet yang termotivasi untuk menang dan juara,” ungkap Yoppy.

Sedangkan Fran sendiri mengungkapkan bahwa ketegangan itu memang sudah menghinggapi dirinya sedari awal. Hal ini lah yang menjadi biang kerok kekalahannya digame pertama. Ia pun mengungkapkan rasa suka citanya karena berhasil mempersembahkan angka kemenangan untuk PB Djarum.

“Game pertama bener-bener tegang, tapi di game kedua dan ketiga saya hanya ingat kata-kata koh Fung (Fung Permadi-red) bahwa semuanya berasal dari pikiran kita. Kita yang mengembangkannya dan kita yang mengontrol, dan akhirnya bisa menang setelah penantian yang panjang,” papar Fran.

SELAMAT PB DJARUM!!

Hasil Akhir Kejurnas Makassar 2010

Galeri Pertandingan Kejurnas Makassar 2010