Atlet putra Pelatnas besutan PB Djarum, Mohammad Ahsan berhasil melaju ke semifinal ganda putra Malaysia Open Super Series 2011 setelah menundukkan pasangan peringkat 16 dunia asal Korea Selatan, Cho Gun Woo/Kwon Yi Goo kemarin (21/1). Selanjutnya, Ahsan dan pasangannya Bona akan menghadapi Chai Biao/Guo Zhendong asal China.
“Kita bermain lebih bagus sesuai dengan pola yang pelatih mau, yaitu, lebih cepat menyambut bola di depan,” jelas Ahsan mengenai strategi permainan mereka hari ini. “Selain itu lawan tidak begitu bagus bermain depan sehingga banyak mengangkat bola.”
Set pertama pertandingan antara Ahsan/Bona melawan Cho/Kwon berlangsung imbang. Sempat memimpin “cukup jauh” 17-13, sayangnya Ahsan/Bona banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga nyaris terkejar sampai 17-16. Smash-smash pasangan Korsel memang jauh lebih kencang dan mematikan, sedangkan kebanyakan smash Ahsan/Bona dengan mudah dapat dipatahkan.
Namun Ahsan/Bona yang sedang prima ini tidak lalu mati kutu. Mereka mengubah permainannya dengan lebih banyak melakukan penempatan bola melalui drop shot dan mengarahkan ke bidang kosong lawan. Perubahan taktik yang langsung diterapkan tersebut terbukti mampu menyalakan kembali “mesin” pasangan Indonesia tersebut yang sempat berkurang derunya, dan set pertama ditutup 21-17 setelah blocking Ahsan di depan net mengejutkan Cho/Kwon yang tidak dapat berkutik sedikit pun.
Pada set kedua, Ahsan/Bona tetap berusaha bermain cepat dengan penempatan bola di depan net maupun mengurangi drive dan clear dengan menurunkan arah laju bola. Taktik ini membuat Cho/Kwon yang smash dan drive-nya terkenal sangar ini melempem. Mereka begitu kesulitan mencari celah untuk menyerang balik.
Saat break 11-3 untuk kemenangan Ahsan/Bona, pelatih Korsel pun berdiri dan berjalan ke arah mereka dengan berkacak pinggang. Tampak sekali bahwa ia frustrasi dengan permainan anak-anak didiknya. Setelah break, Cho/Kwon terlihat lebih agresif memblokir bola di depan net. Tetapi Ahsan/Bona tidak hilang akal. Mereka memastikan pengembaliannya tidak dengan mudah dapat dihadang dan banyak men-drop bola tipis di net. Berkali-kali drop shot ini berhasil membuahkan angka bagi Indonesia. Permainan Cho/Kwon pun tidak berkembang sama sekali, dan mereka pun akhirnya menyerah 15-21.