Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Ana, Nana, dan Kristin Jajaki Melbourne
05 April 2011
Ana, Nana, dan Kristin Jajaki Melbourne
 
 

Tiga putri PB Djarum akan turun berlaga di Australian Open Grand Prix Gold 2011 yang akan berlangsung di Melbourne, 5-10 April 2011. Hadapi babak demi babak, Ana Rovita, Maria Kristin Yulianti, dan Fransiska Ratnasari berharap melalui babak pertama dengan baik.

Ana akan memulai perjuangannya dengan melawan lolosan kualifikasi yang nampaknya akan jatuh antara ke tangan Pai Yu Po (Taipei) yang menjuarai Kaohsiung International Challenge 2010, atau Claudia Rivero (Peru) yang menjuarai Colombia Internacional 2010. Tentu saja calon lolosan kualifikasi tersebut tidak sebanding dengan Ana yang selain pernah menjuarai Brazil International Badminton Cup 2010, tetapi juga secara konsisten selalu melaju setidaknya sampai ke perempat final semua turnamen internasional yang pernah ia ikuti, termasuk semifinal di India Grand Prix 2010 dan Indonesia Open Super Series 2010.

Maria Kristin Yulianti juga seharusnya mampu melewati tantangan pertamanya, yakni, sang runner up New Zealand International Challenge pekan sebelumnya, Gu Juan (Singapura). Kematangan permainan Kristin seharusnya masih terlalu kuat untuk dipatahkan Gu Juan.

Yang mendapat tantangan lebih di awal adalah Fransiska Ratnasari (24) yang bertemu unggulan keenam asal Thailand, Porntip Buranaprasertsuk. Porntip adalah semifinalis Korea Open Super Series Premier 2011 dan French Open Super Series 2010, dan mempunyai rapor cukup baik saat berhadapan dengan atlet Indonesia. Ia sebelumnya pernah mengalahkan Maria Febe Kusumastuti, Bealetrix Manuputty, dan Yuan Kartika Putri, walaupun pernah dikalahkan oleh Maria Kristin. Sedangkan, Fransiska Ratnasari atau Nana adalah runner up India International Challenge dan India Grand Prix 2010 serta memiliki “spesialisasi” menundukkan perwakilan Taipei.

Karena perbandingan merata antara Nana dan Porntip, cukuplah sulit untuk menentukan siapa yang akan memenangkan pertarungan tersebut. Hanya saja, karena pengalaman Nana lebih lama daripada Porntip yang lebih muda, diharapkan Nana memiliki mental dan pengalaman strategi yang lebih baik.

Selain mereka bertiga, tim tunggal putri Indonesia juga diwakili oleh Aprillia Yuswandari, Adrianti Firdasari, dan Lindaweni Fanetri, serta dua putri yang memulai perjuangannya dari kotak kualifikasi: Millicent Wiranto dan Melicia Kurniawan.

Dari ganda putri dan campuran, Indonesia seharusnya tidak kesulitan melaju ke babak kedua. Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari di ganda putri seharusnya mampu menang dari pasangan Australia, Verdet Kessler/Kate Wilson-Smith, sedangkan unggulan keenam ganda campuran, Nova Widianto/Vita Marissa diharapkan dapat melewati aral Taipei, Lu Chia Bin/Chiang Pei Hsin. (DC)