Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Maria Kristin Gantung Raket
16 September 2012
Maria Kristin Gantung Raket
 
 

Sumber foto (1): mkristinfc.blogspot.com

Pebulutangkis PB Djarum yang juga pernah menyumbangkan medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008, Maria Kristin Yulianti akhirnya menyatakan diri untuk gantung raket. Maria yang beberapa tahun belakangan dibalut cedera lutut berkepanjangan, akhirnya memutuskan untuk berhenti bermain di dunia yang telah membesarkan namanya.

Maria memutuskan untuk gantung raket setelah mempertimbangkan cedera lutut yang dialaminya. Ia mengakui bahwa terapi penyembuhan yang dijalaninya memang membuat lututnya pulih, tetapi ia memiliki ketakutan jika kembali bermain maka akan membuat lututnya kembali cedera.

"Kalau dipakai untuk jalan masih bisa, sudah membaik, tetapi kalau untuk memaksakan diri bermain saya tidak berani dan tidak yakin lagi," tuturnya.

Tahun 2008 silam menjadi tahun Maria berada di puncak karier. Langkahnya di Djarum Indonesia Super Series kala itu merebut perhatian dunia. Di Istora, ia berhasil menundukkan Zhang Ning, andalan China yang juga peraih medali emas Olimpiade Athena 2004. Sayang, Maria gagal menjadi juara usai mengakui keunggulan Zhu Lin di partai puncak.

Sepanjang Olimpiade 2008 pun Maria hadir dengan berbagai kejutan. Ia membunuh mimpi Saina Nehwal, Tine Baun dan menghapus harapan Li Yongbo (Pelatih kepala China) untuk menyapu bersih medali di sektor tunggal putri, setelah Maria mengalahkan Lu Lan diperebutan medali perunggu.

Kini, Maria yang masih berdomisili di asrama PB Djarum tengah menekuni profesi barunya. Ia kini membantu rekannya, asisten pelatih PB Djarum, Maria Elfira Christina untuk membantu melatih srikandi-srikandi muda PB Djarum.

"Sudah lama juga saya ditawari untuk melatih, dan sekarang saya masih belajar melatih," tandasnya.

Hal senada pun diungkapkan oleh ketua PB Djarum sekaligus program director Djarum Foundation Bakti Olah Raga, Yoppy Rosimin. Ia membetulkan bahwa kini Maria tengah belajar untuk menjadi pelatih, dan memang gantung raket menjadi opsi terbaik Maria saat ini.

"Iya, Maria pensiun bermain tapi tidak dari bulutangkis. Cedera yang dialaminya, membuat dia tidak bisa tampil maksimal lagi. Jadi sekarang Maria tengah belajar untuk menjadi pelatih," katanya.

Jadi, mungkin kita tidak lagi bisa menyaksikan pukulan-pukulan tak terduga Maria di lapangan. Tetapi kita akan bisa menjadi saksi atas atlet-atlet masa depan yang ditangani Maria. Sukses terus Maria! (IR)