
Pusat pelatihan bulutangkis PB Djarum yang terletak di Petamburan, Slipi, Jakarta Barat kemarin (10/5) ramai di kunjungi oleh ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Para mahaiswa kemarin mendapat kesempatan bertemu secara langsung dari para nara sumber yang merupakan legenda bulutangkis Indonesia dan juga atlet-atlet dari PB Djarum pada acara Pelatihan Jurnalistik Bulutangkis Mahasiswa 2014. Bagi PB Djarum, ini merupakan kali kedua mendapat kehormatan di kunjungi oleh para Mahasiswa. Tahun 2012 atau tepatnya pada acara Pelatihan Jurnalistik Bulutangkis Mahasiswa angkatan pertama, Petamburan juga di kunjungi oleh para calon wartawan bulutangkis.
Acara ini di buka tepat pada pukul 09.00 WIB oleh perwakilan PB Djarum, Adrian Hadinata. Dalam sambutannya Adrian berharap agar pada mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Hari ini (kemarin-red) di beri kesempatan untuk berkeliling tempat latihan PB Djarum di Petamburan. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Jaga lingkungan, apa nanti yang akan dilakukan akan di pantau oleh panitia dan tentunya akan dinilai,” ujarnya.
Para mahasiwa yang mengikuti pelatihan ini kemarin di bekali beberapa kegiatan. Para Mahasiswa yang terbagi dalam beberapa kelompok mendapat kesempatan praktek lapangan mengikuti konferensi pers, wawancara atlet dan pelatih, sesi foto atlet yang tengah bertanding serta menjadikan atlet sebagai model.
Pada sesi konferensi Pers, pelatih ganda PB Djarum, Sigit Budiarto, dua atlet ganda Marsheilla Gischa Islami dan Rahmadhani Hastiyanti Putri menjadi nara sumber. Ketiganya dicecar dengan sejumlah pertanyaan oleh para calon wartawan seputar persiapan Sirnas Jakarta yang pekan depan akan di mulai. Broto Happy, wartawan senior tabloid Bola menjadi mentor di sesi konferensi pers ini. Ia pun mencoba membangkitkan hasrat bertanya para mahasiswa dan juga memberi beberapa tips agar pertanyaan yang diutarakan oleh para mahasiswa menjadi lebih berbobot.
Para atlet seperti Meilina Jauhari, Kenas Adi Haryanto, Kevin Ersa menjadi sasaran pertanyaan para mahasiswa dalam sesi wawancara atlet. Christian Hadinata pun tak luput dari kerumunan para mahasiswa. Sejumlah pertanyaan yang telah disiapkan oleh para mahasiswa seketika di utarakan.
Erly Bahtiar dan Yoyo, wartawan tabloid Bola yang menjadi mentor fotography memberikan pengarahan kepada anak didiknya. Tips agar mendapatkan foto berkualitas seperti pencahayaan, kecepatan dan lainnya tetap diingatkan kepada para mahasiswa.
“Sekarang saatnya para mahasiswa mempraktekan teori yang sudah di berikan. Memotret atlet tak mudah seperti teori. Teknik memotret dalam dan luar ruangan jelas berbeda,” ujar Erly Bahtiar. Rendy Sugiarto, Afiat Yuris Wirawan, Kenas Kenas Adi Haryanto didaulat menjadi model dadakan. Tak segan para mahasiswa meminta para atlet untuk memperagakan gaya mereka di lapangan.
Seratus dua puluh lima mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini terpilih dari ratusan pelamar yang di pilih secara ketat oleh tim yang dipimpin Broto Happy dan Erly Bahtiar. Menurut wartawan senior dari tabloid Bola sekaligus penggagas acara ini, Broto Happy, para mahasiswa yang terpilih merupakan mahasiswa dari empat puluh empat perguruan tinggi yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung. “Kami mencari para mahasiswa minimal semester enam. Dengan alasan mereka sudah memiliki teknik menulis atau sudah membuat karya tulis,” jelasnya. “Tujuan dari acara ini tak lain untuk membangkitkan antusiasme bulutangkis agar lebih hebat lagi terutama dari sisi media. Dengan media saya yakin bulutangkis akan semakin bergairah dan ujung-ujungnya prestasi bulutangkis Indonesia akan semakin meningkat,” tambahnya. (AR)