Berat terasa perjuangan seorang atlet untuk terus berlatih di tengah puasa yang sedang di jalani. Terkadang di saat tak puasa pun seorang atlet harus sudah menahan rasa lelah dan dahaga yang mendera. Para atlet pun menyesuaikan kemampuan berpuasa mereka. Hal ini yang juga dialami atlet ganda putra PB Djarum, Yantoni Edy Saputra. “Saya kalau latihannya setengah hari dan libur latihan, baru puasa. Soalnya gak puasa aja belum benar latihannya,” ujar Yantoni berteori. Yantoni pun menjalani ibadah puasa hanya di saat libur latihan. “Saya puasa hari Rabu, Sabtu, Minggu. Saat lagi libur latihan,” terangnya.
Tak jarang Yantoni berburu menu berbuka puasa di luar asrama meski di asrama disediakan. Ia pun segera mencari es campur, menu pembuka yang selalu menjadi incarannya. “Biasanya saya mencari es campur,” celotehnya. Menjelang waktu sahur, ia dan rekan-rekanya segera mencari makanan. Yantoni tak pernah memilih-milih dalam makanan santap sahurnya. “Saya tak pernah pilih-pilih. Apa saja, yang penting perut di isi,” ujarnya.
Tak jarang Yantoni merindukan suasana puasa di rumah yang lama ia tinggalkan. Kenangan di kota Samarinda, tempat orang tuanya tinggal membekas sampai ia menetap di asrama Petamburan. “Kadang kangen juga dengan suasana puasa di kampung. Apalagi jarang banget kumpul dengan keluarga,” kenangnya. Ada satu hal yang tidak pernah bisa ia lupakan. “Sayur kates, Ikan Bandeng, tempe goreng dan Sambel. Menu masakan mama yang biasa di buat pada saat buka puasa,” pungkasnya.
Libur lebaran nanti ia sudah merencanakan dari jauh-jauh hari untuk bisa berkumpul dengan keuarga. Ia akan meninggalkan ibu kota Jakarta menuju Kalimantan Timur atu tepatnya kota Samarinda. “Rencananya saya nanti pulang sendiri tanggal 25 Juli 2014,” harapnya. Memang tak banyak atlet yang tinggal di asrama satu wilayah dengan tempat kelahirannya, Samarinda.
Puasa bagi Yantoni bukan cuma sekedar ritual yang harus ia jalani. Banyak manfaat yang ia dapat dari puasa yang tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus. Belajar sabar, salah satu hikmah puasa yang ia temui. “Bisa lebih sabar. Soalnya di bulan puasa kita harus bisa menahan nafsu,” ujarnya mantap.
Selamat berpuasa Yantoni. (AR)