Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > [Mabar XII Magelang] Mabar Meriah
30 November 2015
[Mabar XII Magelang] Mabar Meriah
 
 

Setahun sudah main bareng atau yang biasa di sebut MABAR baru kembali di adakan. Mabar XI, kota Purwokerto mendapat kesempatan terakhir menjadi penyelenggara. Di tahun 2015 atau pada Mabar ke XII Magelang menjadi kota pilihan. Pemilihan kota Magelang bukan tanpa alasan. Selain karena lokasinya yang berada di tengah-tengah pulau Jawa, di kota ini juga terdapat  Gedung Olahraga baru milik dari PB Djarum. Gedung yang memiliki lima lapangan yang di lapisi karpet memang memiliki daya tarik sendiri. Selain megah, gedung ini pun di lengkapi prasarana yang lengkap. Tak heran GOR Djarum di Magelang di jadikan tempat penyelenggara Sirkuit Nasional (Sirnas).

Wow, gedungnya megah banget,” ujar salah satu peserta mabar.

Antusiasme peserta berawal dari forum yang ada di website www.pbdjarum.org. Belum genap lima hari sejak di bukanya pendaftaran, seluruh kuota yang sudah di tetapkan panitia ludes terisi oleh para peserta.

Antusiasme di hari pelaksanaan pun tak kalah luar biasanya. Meski kota Magelang di Sabtu (28/11) pagi terasa panas, namun tak menyurutkan langkah para peserta. Bahkan peserta dari Jakarta yang tidak mendapat penginapan sampai rela memejamkan mata di depan Banner tempat peserta membubuhkan tanda tangan.

“Saya sampe sini tengah malam. Cari penginapan penuh semua, terpaksa deh tidur disini,” ujar Akip Kamus, peserta dari Jakarta.

Di tengah-tengah acara Mabar, para legenda dan pelatih PB Djarum ikut hadir meramaikan acara. Tercatat nama Christian Hadinata, Lim Swie King, Lius Pongoh, Sigit Budiarto, Denny Kantono, Hastomo Arbi, Maria Kristin Yulianti, Rosaria Yusfin Pungkasari, Engga Setiawan, David Pohan serta Ronald Sanduan. Pertanyaan seputar bulutangkis pun mewarnai sesi Coaching Clinic. Tak lupa, para legenda dan pelatih menularkan teknik bermain.

Lim Swie King yang baru pertama kali ikut serta tak luput dari serbuan pertanyaan peserta. Selesai sesi tanya jawab, peserta digiring untuk mengikuti teknik pukulan. Sigit Budiarto tampak tak pelit mengajarkan bagaimana bermain cepat di depan net. Denny Kantono juga memamerkan cara bertahan yang baik saat di serang lawan.

Sesi eksebisi juga memberikan warna tersendiri. Hastomo Arbi/Engga Setiawan dipaksa bermain ketat oleh wakil peserta. Begitu pula David Pohan/Ronald Sanduan. Bahkan peserta Mabar sempat mencuri satu game dari pelatih ganda PB Djarum.

Tak hanya coaching Clinic, Mabar mempertandingkan antar sesama peserta forum. Seperti biasa, para peserta di bagi dalam empat grup berdasarkan kelompok umur. Grup Bitingan Lama menjadi kelompok paling senior. Di grup ini berkumpul  peserta lebih dari umur 41 tahun. Grup Kaliputu memainkan kelompok umur 32-40 tahun. Di grup Petamburan tempat berkumpulnya peserta yang memiliki umur dengan rentang 25-32. Sementara grup Jati merupakan kelompok pemain muda yang memiliki umur di bawah 25 tahun.

Selain pembagian hadiah untuk para juara, Acara mabar ditutup dengan makan bersama dengam seluruh peserta mabar. Makanan khas magelang seperti Wedang Ronde, Sate Sapi, Gulai kambing, Kupat tahu dan berbagai makanan lainnya.

Ini yang saya tunggu. Main boleh kalah, tapi makan barengnya harus ikut. Soalnya makannya khas. Beda banget,” ujar salah satu peserta.

Daftar juara :

Grup Jati : Inlok/Rikyyudi

Grup Petamburan : Deundee/Cuplis

Grup Kaliputu : Qas_Wahyu/Arif_Kla10

Grup Bitingan lama : Mumaimin/Terepoya