Dua hari lalu kami membahas mengenai bisnis yang dijalani oleh Liliyana Natsir. Kali ini, kami akan mengabarkan mengenai bisnis yang dijalani oleh Fran Kurniawan.
Menjadi atlet bulutangkis papan atas tanah air tentu menghasilkan materi yang lebih dari cukup, tetapi terbatasnya usia menjadi atlet tentu menjadi pertimbangan bagi para atlet untuk bisa menjamin kehidupan setelah tidak lagi menjadi atlet. Hal ini pun sudah difikirkan oleh Fran.
“Saya merasa harus mulai bisnis karena sekarang saya sudah jadi kepala keluarga. Saya sudah punya dua anak, bulutangkis bukan tidak bisa untuk hidup, tetapi saya juga punya kebutuhan lain. Kalau saya tidak mulai sekarang, kapan lagi,” ujar atlet berusia 31 tahun itu.
Fran menuturkan ia merintis bisnisnya sejak tahun 2013 silam. Ia memilih bisnis material dan interior sebagai startnya. “Kalau pempek sekarang sudah dipegang sepenuhnya sama Edo (Fernando Kurniawan – red) jadi sekarang saya mencoba untuk merintis ini. Kenapa bisnis interior dan material, karena memang saya senang kerja di lapangan dan ada kesempatannya untuk bisnis di sini. Jadi saya akan coba untuk fokus. Saya tidak cuma mengerjakan interiornya, tetapi pengerjaan sipil lain juga saya kerjakan. Misalnya kalau ada yang mau ganti keramik atau apa saya juga bisa mengerjakan itu,” tambahnya.
“Saya juga memilih bisnis baru ini karena kalau di pempek saya sudah tidak harus susah payah lagi, ibu saya juga sudah lumayan dikenal, meskipun memang masih banyak yang harus dikembangkan. Tetapi saya juga ingin mencoba sesuatu yang baru,” lanjutnya.
Fran pun bercerita mengenai suka dukanya merintis bisnis ini. “Kalau di bisnis ini ya suka dukanya pasti ada. Mulai dari ditipu tukang, saya masih belum tahu bahan juga kan. Tetapi kalau misalnya bisnis ini bisa menjadi besar kedepannya, tentu ini akan menjadi sebuah kepuasan tersendiri bagi saya,” tambahnya.
Ia memberikan nama bisnisnya ini sebagai Walindo Inti Nusa. Ini merupakan nama yang ia berikan kepada bendera bisnisnya. Nama ini diambil dari nama nenek dan kakeknya. “Walindo Inti Nusa, diambil dari nama nenek sama kakek. Wati sama Ali, kalau penambahan Indo ya dari Indonesia. Sementara Inti Nusa, nusanya dari nusantara, inginnya bisa bisnis di alat berat juga. Dan nama ini kalau disingkat kan jadi WIN, kemenangan, jadi ya saya pilih nama ini,” tuturnya.
Jika sobat ingin membutuhkan jasa dari bisnis Fran ini, workshopnya bisa dikunjungi di Tanah Koja, Jakarta Barat, tak jauh dari rumah Fran.
Bisnisnya ini pun diakuinya sudah mulai bisa memenuhi kebutuhannya. “Saya masih bulutangkis, tetapi penghasilannya kan sudah tidak seperti dulu. Dan ini menjadi penyambungnya. Memang belum begitu besar tetapi sudah mencukupi untuk keluarga kecil saya,” ungkap kakak Edo ini.
Saat ditanya mengenai mimpi besarnya di bisnisnya ini, Fran menuturkan singkat. “Saya ingin bisa menjadi kontraktor, semoga,” pungkasnya. (RI)