Menjadi atlet PB Djarum adalah mimpi bagi sebagian atlet bulu tangkis. Selain banyak melahirkan pemain-pemain top dunia yang memiliki segudang prestasi, sejumlah fasilitas yang didapatkan para atletnya pun menjadi daya tarik tersendiri.
Seperti Muh. Asqar Harianto, pemain tunggal putra kelahiran Maros, 4 Februari 2003. Ia bergabung dengan PB Djarum lewat Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis tahun 2013 silam. Diakui Asqar, dirinya tak menyangka sebelumnya bisa mencapai mimpi untuk menjadi bagian dari atlet PB Djarum.
“Awal masuk PB Djarum saya nggak nyangka. Pastinya senang bangetlah, bisa masuk klub bulu tangkis yang diimpikan banyak atlet di Indonesia. Soalnya mau masuk ke PB Djarum 'kan nggak gampang juga, penuh perjuangan,” ungkap Asqar.
Baca juga : Sulthan Idolakan Sosok Ahsan
Tak hanya itu, Asqar pun menceritakan awal mula ia menginjakkan kakinya di Kota Kudus, yang merupakan markas besar PB Djarum.
“Dulu tuh saya sangat beruntung. Ikut satu kali audisi bisa langsung lulus. Tapi sebelumnya saya harus melewati tahapan-tahapan seleksi yang membuat saya tegang. Apalagi pas nunggu pengumuman di tahap terakhir, karantina. Saya sama Bapak nunggu sampai malam sambil berdoa agar bisa lulus. Pokoknya pengalaman waktu itu nggak bakal saya lupakan,” papar Asqar.
Sejak awal tahun 2020 lalu, Asqar mendapat kesempatan untuk magang di Pelatnas PBSI Cipayung. Kemungkinan besar dirinya akan diproyeksikan untuk menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang Asia Junior Championships dan World Junior Championships tahun ini.
Diakui Asqar, dirinya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ia dapatkan kali ini.
“Saya tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, dan semoga saya bisa terus mengejar mimpi untuk juara AJC dan WJC,” tutup Asqar. (ah)
Baca juga : Kangen Makan Soto Makassar Bareng Keluarga Kala Lebaran