Kabar duka menyelimuti dunia bulutangkis Indonesia. Salah satu putra terbaiknya, Markis Kido, meninggal dunia hari Senin (14/6) malam.
Kido yang akrab disapa Uda ini berpulang saat sedang bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang. Menurut Candra Wijaya, mantan pemain yang hadir di arena, Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri saat baru bermain setengah gim. Saat itu sekitar jam 18.30 WIB. Selama ini, setiap hari Senin Kido rutin bermain bulutangkis dengan sebuah tim di sana.
"Saya duduk di pinggir lapangan melihat Kido terjatuh. Dan saya lari menolong. Dia tidak sadarkan diri dan mengorok," tutur Candra, yang kemudian membawa Kido ke RS Omni di Alam Sutra, Tangerang.
Ibunda Kido, Zul Asteria, tampak tegar menjelaskan kondisi putra pertamanya tersebut.
"Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat," ujar Zul. "Saya kira tadi hanya stroke, karna dia kan punya darah tinggi terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu tapi ternyata Mas Kido diambil," lanjutnya.
Markis Kido layak disebut legenda bulutangkis dengan segala prestasi yang ia sudah torehkan untuk Merah Putih. Oleh karenanya, PBSI berharap suri teladan pria kelahiran 11 Agustus 1984 itu, menjadi inspirasi para penerusnya.
Kido meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri dan dua orang putri. Jenazah malam ini akan langsung disemayamkan di rumah duka di Jalan Gemak B149, RT.003/RW.009, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Pemakaman masih menunggu kedatangan sang istri dari Solo.
Selamat jalan Kido, nama dan prestasimu akan abadi!