
Usai ditinggal Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo, PBSI memastikan akan mempersiapkan regenerasi skuad tunggal putra. Nama Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah disebut sebagai pemain yang akan segera naik kelas.
Sebelumnya, Jonatan dan Chico telah memutuskan berkarier secara profesional di luar Pelatnas. Keputusan tersebut mereka sampaikan dalam konferensi pers bersama PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (15/5) lalu.
“Program akselerasi untuk regenerasi sudah kami rencanakan. Tidak hanya di tunggal putra tap juga sektor lain. Terutama dalam rencana mengejar Olimpiade 2028,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian.
“Kondisi gap generasi ini sempat terjadi pada era awal Jonatan, (Anthony Sinisuka) Ginting dan Ihsan (Maulana Mustofa) yang menjadi tulang punggung tim nasional. Tapi kalau sekrangan, kami di sini masih ada Ginting yang bisa menjadi role model untuk adik-adiknya,” lanjut Eng Hian.
Selain itu Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat cukup yakin dengan kekuatan tunggal putra Pelatnas saat ini. Meski banyak diisi pemain muda, Taufik menegaskan para atlet akan dipastikan siap setelah ditinggal dua seniornya.
“Ini atlet masuk, kita nggak tahu kapan mereka keluar. Mereka masuk dari bawah, kemudian mereka jadi senior, menjadi ujung tombak. Itu akan berproses semua. Dengan Jonatan keluar, maka saya dengan Binpres dan yang lain akan memikirkan bagaimana mereka bisa berproses dan menjadi ujung tombak. Mereka juga suatu saat akan begitu. Mereka harus paham dan siap, karena regenerasi itu akan selalu ada, nggak hanya di bulutangkis tapi di cabang olahraga lain juga,” papar Taufik.
“Jadi saya harap mereka sudah siap, misalkan nanti Thomas Cup, ada Ginting, ada Alwi, dan di bawahnya ada yang naik lagi, Ubed misalnya. Atau mungkin juga Jonatan dan Chico, tergantung nanti bagaimana prestasinya yang paling bagus dan paling siap,” lanjutnya.
“Kalau mereka punya jiwa seorang atlet dan seorang juara, mereka harus siap akan hal itu. Saya yakin mereka bisa dan kami akan memberikan kesempatan. Dan kami akan mendorong mereka dan memposisikan bagaimana jika menjadi ujung tombak,” tegas Taufik.
“Yang pasti, kami mohon waktu karena untuk menjadikan seorang Ubed, seorang Alwi itu tidak bisa cepat, butuh waktu dan tidak bisa instan,” pungkasnya.
(NFA)
