Indonesia kehilangan salah seorang legenda bulutangkis, Tan Joe Hok, yang telah mencatatkan banyak prestasi. Tan Joe Hok alias Hendra Kartanegara meninggal dunia pada Senin (2/6) pukul 10.52 WIB di Rumah Sakit Medistra.
Tan Joe Hok lahir di Bandung pada 11 Agustus 1937. Ia merupakan pebulutangkis Indonesia pertama yang meraih gelar di All England 1959. Ia juga tergabung dalam tim legendaris “Tujuh Pendekar” yang membawa pulang Piala Thomas pertama untuk Indonesia pada 1958.
Skuad lengkapnya saat itu terdiri dari Tan Joe Hok, Ferry Sonnevile, Tan King Gwan, Njoo Kim Bie, Lie Poo Djian, Eddy Jusuf, dan Olich Solihin.
Setelah itu, Tan Joe Hok kembali menjadi salah satu punggawa Indonesia dalam merebut Piala Thomas pada tahun 1961 dan 1964.
Kiprah Tan Joe Hok tak berhenti sebagai atlet saja. Dalam kariernya Tan Joe Hok juga pernah menjadi pelatih bulutangkis di Meksiko, Hong Kong dan juga pelatih di PB Djarum. Tak hanya itu, ia pun berhasil membawa tim Indonesia sebagai juara Piala Thomas tahun 1982 sebagai pelatih.
Kepergian Tan Joe Hok memberikan duka mendalam bagi dunia bulutangkis Tanah Air.
Atlet ganda putra Leo Rolly Carnando juga menyampaikan kehilangannya akan sosok yang berjasa untuk bulutangkis Indonesia.
“Saya sangat sedih atas meninggalnya Om Tan Joe Hok, karena kehilangan seorang legenda. Saya beberapa kali pernah berbincang dan ada banyak nasehat serta motivasi yang beliau sampaikan. Om Tan Joe Hok juga bilang supaya kami bisa terus mengharumkan nama Indonesia. Beliau juga bilang, jangan pernah lupa dengan klub PB Djarum yang membesarkan kami,” kata Leo.
Selamat jalan Tan Joe Hok. Terima kasih untuk dedikasi dan perjuangannya selama ini untuk kemajuan bulutangkis Indonesia. (NFA)