Kesuksesan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk meraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro seakan menjadi babak baru bagi bulutangkis tanah air. Demam bulutangkis melanda tanah air, media pun berlomba membawa Tontowi dan Liliyana ke studio ataupun melakukan wawancara eksklusif.
Gaung bulutangkis memang sempat meredup, terlebih lagi jelang dan paska Olimpiade 2012 dimana merah putih gagal membawa pulang medali. Tetapi kini, keberhasilan Tontowi/Liliyana yang menyambung tradisi emas sekaligus emas pertama dari nomor ganda campuran seakan memberikan angin segar.
“Selamat atas kemenangan Tontowi dan Liliyana yang berhasil membawa pulang medali emas. Ini tentu menjadi kabar bahagia bagi masyarakat Indonesia,” ujar Liem Swie King di sela konferensi pers Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 pada Senin (29/8) sore.
“Semoga momentum kemenangan Tontowi dan Liliyana menjadi momentum kebangkitan bulutangkis Indonesia. Semoga nanti akan semakin banyak anak muda yang menekuni bulutangkis dan semoga prestasi bulutangkis Indonesia akan terus terdengar di pentas dunia,” lanjutnya.
King akan menjadi salah satu anggota tim pemandu bakat yang akan mencari bakat-bakat bulutangkis terbaik di GOR Djarum Jati, Kudus. Bersama King, turut hadir pula sederet nama legenda bulutangkis tanah air. Christian Hadinata, Johan Wahjudi, Lius Pongoh, Denny Kantono, Antonius Budi Ariantho, Eddy Hartono, Yuni Kartika, Herjanto Saputra, Susy Susanti, Ivana Lie, Simbarsono Sutanto, Ertanto Kurniawan, Kartono, Hariyanto Arbi, Sigit Budiarto dan Maria Kristin Yulianti. (RI)