Surabaya - Atlet peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, Maria Kristin Yulianti turun di seri pamungkas Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) 2011. Lama tak mengikuti kejuaraan karena cedera yang membekap lututnya, Maria pun datang tanpa label unggulan.
Di babak pertama, Maria sudah harus bersua dengan juniornya yang kini sudah menghuni Pelatnas Cipayung, Ayu Wanda Tika Wulandari. Diawal pertarungan Maria kerap tertinggal. Di jeda pertengahan game, ia malah tertinggal 8-11, tetapi ia mampu menyamakan kedudukan di angka ke 13.
Maria pun kembali tertinggal, ia mengakui ketertinggalan ini karena ia harus beradaptasi dengan lapangan dan dengan shuttlecock yang digunakan. Malah Maria sempat tertinggal 18-20, tetapi berkat pengalaman dan kematangannya ia berhasil meraih empat angka berikutnya dan menutup game pertama dengan 22-20.
Memasuki game kedua, Maria sudah bisa menguasai lapangan pertandingan. Ia memaksa sang junior untuk terus-terusan memungut bola dari area pertahanannya, ditambah unforced error yang sering dilakukan, membuat Maria mampu unggul cukup jauh 17-12. Namun, Maria kembali melakukan kesalahan dan akhirnya baru bisa menutup game kedua dengan keunggulan tipis 21-19.
“
Tadi di awal pertandingan saya masih meraba-raba akan bermain seperti apa, karena saya kan tipe pemain yang mengandalkan penempatan bola. Saya juga harus beradaptasi dengan angin dan shuttlecock yang digunakan,” ujar Maria.
Di babak kedua, Maria akan langsung berjumpa dengan juara Djarum Sirnas Semarang dan Djarum Sirnas Makassar, Ganis Nur Rahmadhani. Menganai hal ini, Maria mengakui belum pernah melihat permainan Ganis.
“Ganis kan beberapa tahun di bawah saya, saya juga tidak tahu bagaimana permainan dia dan belum pernah melihat dia bertanding. Jadi untuk pertandingan besok (hari ini, red) tergantung dengan apa yang akan terjadi di lapangan nanti,” pungkasnya.
Pemain PB Djarum lainnya Febby Angguni yang diunggulkan di tempat teratas tak harus bertarung di babak pertama setelah dirinya mendapat bye.