Bertarung dalam durasi 30 menit, Ivan Adi Cahyono/Vincentius Suwarland akhirnya keluar menjadi juara ganda taruna putra Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Kalimantan Selatan Open 2019. Tetapi IVan/Vincen bertarung dalam tiga game untuk tundukan pasangan Lutfi Afriand/Zank Oscario Dewangga dari klub Mutiara Cardinal Bandung dengan skor kemenangan 17-21, 21-13 dan 21-10 bertempat di GOR Berkat Abadi BanjarBaru, Sabtu (3/8) ini.
Jadi juara ganda taruna putra, Ivan/Vincen tidak menyangka sama sekali, karena peluang untuk menjadi juara itu 50:50. Ternyata gelar juara ini menjadi kali pertama bagi Ivan/Vincen sejak dipasangkan awal tahun 2019 ini. Tentunya Ivan/Vincen merasa senang menjadi juara ganda taruna putra.
“Memang target awal kita sampai ke final. Tapi karena sudah sampai ke final, kalau bisa ya jadi juara. Walaupun peluangnya 50:50, tapi tadi kita percaya bisa menang dan juara disini. Ya, nggak nyangka juga bisa juara. Tapi pasti senang lah bisa juara,” kata Vincen.
“Kita pasangan baru dan kita sudah turun di tiga turnamen, tapi baru kali ini bisa juara. Mudah-mudahan kedepannya kita bisa mempertahankan konsistensi ini,” tambahnya Vincen.
Meski di game pertama Ivan/Vincen mengalami kekalahan. Tetapi Ivan/Vincen dapat bangkit dan berusaha meraih ketinggalan. Usaha itu pun berhasil dan menjadi pemenang di laga final Djarum Sirnas seri empat ini.
“Di pertandingan tadi kita main nekat saja dan kita berani ngadu di depannya, karena memang kita sudah ketinggalan juga di game pertama,” Ivan.
Selanjutnya, Ivan/Vincen akan mengikuti dua kejuaraan setelah di Djarum Sirnas seri empat ini, yaitu Viktor Junior Open International 2019 dan Djarum Sirnas Premier Jakarta Open 2019. Meski tidak ada target khusus, tetapi Ivan/Vincen ingin bermain sebaik mungkin.
“Target main maksimal saja, nggak mau mikir menang kalah, nothing to lose saja,” ujar Vincen.
Dengan hasil menjadi juara tidak lantas Ivan/Vincen merasa puas, justru mereka menganggap masih banyak yang harus di perbaiki kedepannya.
“Latihannya harus diperbaiki dan ditambah lagi. Teknik harus di matangkan lagi,” tutup Vincen. (ds)