Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Dari Palembang Melenggang ke Gelanggang Internasional
07 Februari 2011
Dari Palembang Melenggang ke Gelanggang Internasional
 
 

Gadis manis yang baru berusia 21 tahun itu tampak cekatan ''menari'' di atas lapangan hijau. Saat itu ia berhadapan lawan tangguh asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei di Gymnasium Hall Olympic Park Seoul, Korea Selatan setelah sehari sebelumnya ia berhasil menekuk pasangan Jepang, Kenichi Hayakawa/Shizuka Matsuo. Baru pertama kali ke Korea Selatan, ia tidak terlihat seperti anak baru.

Debby mengenal bulutangkis dari ayahnya, Susanto Darmawan. “Awalnya diajak main sama papa dan kakak, terus papa melatih saya,” tukasnya setelah pertandingannya usai melawan Zhang/Zhao. “Walaupun sekarang saya satu-satunya yang menapaki karir bulutangkis.”

Melihat bakat dan ketertarikan Debby, sang ayah akhirnya memasukkan putrinya tersebut ke PB Dharmajaya (Palembang) walaupun masih paruh waktu sambil menyeriusi sekolah. Baru pada tahun 2004 Debby diboyong ke Jakarta dan masuk ke PB Tangkas. Selama 1,5 tahun di Tangkas, ia mencicipi pendalaman di partai tunggal maupun ganda sebelum bergabung dengan PB Djarum pada tahun 2006. Di PB Djarum, ia sudah mulai diarahkan ke ganda campuran.

Ternyata tidak membutuhkan waktu lama bagi Debby untuk menaiki tangga karir bulutangkis. Baru dua tahun di PB Djarum, ia ditarik masuk ke Pelatnas Pratama melalui proses Seleknas pada tahun 2008 silam. Saat itu ia diseleksi melalui kategori ganda putri bersama Komala Dewi karena Seleknas tidak mempertandingkan partai ganda campuran. Namun sejak ditarik masuk ke Pelatnas Pratama, Debby sudah lebih diarahkan ke partai ganda campuran dan sempat dipasangkan dengan Mochamad Rizki Dely Nugraha di awal tahun Pelatnas Pratamanya.

Masuk ke tahun 2009, ia “naik kelas” dan dipasangkan dengan pemain matang ganda campuran Pelatnas, Muhammad Rijal. Hasilnya? Baru pertama melenggang ke luar negeri sebagai pasangan, mereka berhasil melaju ke perempat final India Open 2009. Di ajang yang sama setahun setelahnya, mereka lolos ke semifinal.

“Saya dulu memang agak merasa ‘yunior’ saat baru pertama-tama dipasangkan dengan Bang Rijal,” tukas Debby saat diwawancara di Kuala Lumpur, di sela-sela turnamen Malaysia Open Super Series 2011 bulan lalu. “Tapi sekarang sudah terbiasa,” tambah Debby yang disertai anggukan Rijal yang duduk di sebelahnya.

Di lingkup internasional Debby mungkin tergolong “masih muda,” namun melihat permainannya di Malaysia Open Super Series dan Korea Open Super Series Premier tahun ini, jelas terlihat bahwa Debby tahun ini bukan lagi Debby tahun lalu. Ia sudah semakin terbentuk. Rasa percaya dirinya sudah semakin kuat. Dan yang paling penting, permainannya bersama Rijal sudah lebih harmonis.

Semoga di tahun yang baru ini Debby bersama Rijal semakin matang dan dapat menjadi salah satu tumpuan ganda campuran Indonesia dalam waktu dekat. (DC)