Pebulutangkis ganda putra Indonesia Berry Angriawan menjadi salah satu pemain yang sukses di belahan benua Australia. Berry yang biasa berpasangan dengan Hardianto melesat di dua turnamen yang jarak waktunya berdekatan.
Bertanding di kejuaraan New Zealand Open 2018, Berry mampu melangkah hingga babak final. Di kejuaraan dengan kategory BWF World Tour Super 300, Berry mendepak pasangan kuda hitam dari Thailand, Bodin Isara/Nipitphon Phuangphuapet, Sayangnya di babak final mereka terjerembab oleh pasangan dari China Taipei, Chen Hung Lin/Wang Chi Lin dengan 17-21, 17-21.
Lepas dari New Zealand, Berry lanjut bertanding di kejuaraan Australia Open 2018, sebuah turnamen dengan kategori yang sama dengan yang telah dijalani di Selandia baru. Disinilah gelar bisa dipersembahkan oleh pemuda kelahiran Sukabumi, 27 tahun yang lalu. Perjalanan menuju tangga juara dengan mengalahkan pasangan Amerika Serikat, Philip Chew/Ryan Chew di babak pertama dengan 21-9, 21-15. Lalu di babak kedua mengandaskan harapan ganda Thailand, Pakin Kuna Anuvit/Natthapat Trinkaje dengan 21-17, 21-17. Di babak perempat final giliran pasangan Jepang Masato Takano/Yoshiki Tsukamoto disikat dengan straight game 21-10, 21-18. Di babak semifinal pasangan India Manu Attri/Reddy B Summeth dihempaskan dengan 21-17, 21-15. Dan di babak puncak, Berry dan Hardianto merebut gelar juara dalam drama perang saudara melawan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso dengan 21-9, 9-21, 21-15. Kemenangan ini menjadi ajang balas kekalahan yang dialami Berry dari rekannya yang terjadi di babak semifinal Thailand Masters 2018.
Di tahun ini, Berry dan Hardianto juga mencatatkan diri sebagai pasangan yang bisa mengalahkan pasangan dari Tiongkok yang tengah naik daun seperti Han Chengkai/Zhou Haodong, lalu dua pasangan denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dan Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding. Malah duo Mads dikalahkan sebanyak dua kali.
Berry menutup tahun 2018 dengan menduduki peringkat 19 dunia, meski ia pernah menduduki peringkat terbaiknya di nomor 15 dunia pada sekitar bulan Juli 2018. (AR)