Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Tim Thomas Indonesia Terhenti
24 Mei 2012
Tim Thomas Indonesia Terhenti
 
 

Tim Thomas Indonesia akhirnya harus terhenti di babak perempat final. Harapan untuk mewujudkan target dari PBSI pun sirna. Jepang yang menjadi lawan Indonesia tampil luar biasa.

Indonesia yang di dukung pendukungnya yang ada di China tak bisa keluar dari tekanan. Indonesia  yang secara head to head antar pemain masih unggul dari Jepang akhirnya harus menerima kenyataan, menyerah dari Jepang 2-3.

Indonesia si membuka kemenangan melalui tunggal pertama, Simon Santoso. Simon hafal bagaimana harus mengatasi permainan ulet Sho Sasaki yang menjadi tunggal utama Jepang. Sebanyak 7 kali  kali mereka bertemu, dan Simon menang sebanyak 5 kali. Di game pertama Simon bermain sabar. Simon banyak melakukan rally panjang sambil membuka lapangan lawan. Simon baru keluar menyerang jika lawan sudah dalam keadaan terdesak. Pergerakan angka di game pertama sangat rapat. Keduanya saling kejar mengejar angka sampai 20-20. Dua angka cukup bagi Simon menyudahi game pertama dengan 22-20.

Di game kedua Simon tetap mempertahankan tempo permainan. Sementara lapangan pemain Jepang semakin terbuka. Hal ini memudahkan Simon melesakkan smash kerasnya. Simonpun meluncur cepat dan menang dengan 21-14.
“Saya senang bisa menyumbangkan poin pertama, semoga tim Thomas Indonesia bisa menang hari ini,” ungkap Simon sesaat usai mengalahkan pemain Jepang. “Pada game kedua poin saya nyaris terkejar karena sempat kendor juga karena terlalu berhati-hati sementara lawan mempercepat tempo permainan,” lanjut Simon.

Tim Thomas Indonesia di ujung tanduk. Dua partai yang di gadang-gadang akan menjadi milik Indonesia ternyata sirna dan berbalik menjadi milik Jepang. Juara Olimpiade Markis Kido/Hendra Setiawan tidak tampil dalam performa terbaiknya. Banyaknya kesalahan yang mereka buat membuat pasangan Jepang Noriyatsu Hirata/Hirokatsu Hashimoto leluasa menggempur pertahanan ganda Indonesia. Dalam dua game, juara Asian Games Guangzhou  menyerah dengan 16-21, 18-21.

“Sebetulnya posisi kami sudah enak karena Simon sudah menang, namun permainan kami hari ini tidak keluar sepenuhnya. Game pertama di dominasi sepenuhnya oleh lawan, saat bisa memimpin di game kedua kami malah terburu-buru dan berada dibawah tekanan karena tersusul,”ujar Hendra Setgiawan menyesali kekalahannya. “Kami banyak melakukan kesalahan sendiri karena susah sekali untuk fokus di lapangan tadi,” timpal Markis Kido.

Hal yang sama juga di alami oleh Taufik Hidayat. Kemenangan empat kali tak cukup membuatnya bisa mengalahkan kembali tunggal kedua Jepang, Kenichi Tago. Taufik takluk untuk kedua kalinya dengan 12-21, 17-21 sekaligus membuat tim Thomas Jepang unggul sementara 2-1.”Tago tampil lebih baik dari saya, ia bermain tenang dan tidak ada beban sehingga bisa mengontrol permainan,” ujar Taufik beralasan.

Mohammad Ahsan/Alvent Yulianto muncul sebagai penyelamat di partai keempat. Permainan ganda yang juga pernah meraih perunggu Asian Games Guangzhou ini begitu konsisten. Ganda Jepang berperingkat 14 dunia tak mampu membendung serangan ganda Indonesia. Dalam dua game pasangan Indonesia ini mampu menang dengan 21-17, 21-13. Skor secara keseluruhanpun berjalan imbang 2-2



Sayang di tunggal ketiga, Dionysius Hayom Rumbaka belum mampu membawa Indonesia ke babak semifinal. Juara Indonesia Open Grand Prix Gold 2011 ini menyerah dari ganda ketiga Jepang Takuma Ueda dengan 14-21, 19-21.

“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena tidak bisa menyumbangkan poin hingga kita kalah dari Jepang. Pada permainan tadi saya mengalami kesulitan karena lawan jarang sekali memberikan bola-bola atas hingga sulit untuk menyerang. Selain itu saya juga tidak dapat keluar dari tekanan,” sesal Hayom.
Dengan demikian maka tim Thomas Jepang berhak berlaga di babak semifinal.