Bertanding menghadapi Dicky Dwi Pangestu, pemain asal Klub Exist, Jakarta, Dinar sebenarnya bermain baik, terutama di game pembuka. Ia bisa menguasai jalannya pertandingan hingga unggul cukup jauh 21-13. Sayangnya di game kedua lawan mulai bisa membaca permainannya sehinga ia menyerah dengan 18-21. Di game penentu, Dicky seperti tak bisa lepas dari tekanan lawan. Ia pun menyerah dengan 8-21.
“Di game ketiga tadi saya bingung mau bermain apa,” ujarnya.
Ryoga Dwikiwardana Salim Putra juga gagal mengatasi pemain asal Korea Selatan Kim Byung Jae. Menyerah di game pertama dengan 10-21, Ryoga sempat memberikan harapan pada game kedua. Ia bisa memimpin hingga jeda game kedua dengan 11-9. Sayang ia kembali ragu-ragu sesudahnya dan membuat lawan kembali bangkit dan bisa menyelesaikan game kedua dengan 21-17.
Hastomo Arbi yang mendampingi selama pertandingan mengakui jika anak didiknya di game pertama terlihat ragu-ragu.”Ryoga di game pertama masih ragu-ragu. Di game kedua sebenarnya ia sudah bisa main dengan polanya. Tetapi lagi-lagi ia ragu di akhir game kedua,” ujarnya.
Dengan hasil ini maka pencapaian terbaik anak-anak Kudus di kelas Anak-anak U13 adalah menjadi semifinalis. (AR)